Monday, November 18, 2019

Ngentot Manager Bank

Elisabet adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elisabet berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elisabet telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elisabet apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis. Poker online terbesar Indonesia
Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Dom dan Anisa melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elisabet pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.
Menjelang tengah malam, Elisabet tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elisabet membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Dom dan Anisa sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.
Anisa yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Dom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,
“Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elisabet.
Kedua tangan Dom sedang meremas-remas kedua buah dada Anisa yang kecil tetapi padat berisi itu. Elisabet sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elisabet mengharapkan mereka cepat selesai dan Dom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anisa agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Dom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elisabet berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.
Pada saat Elisabet mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elisabet sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Dom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elisabet berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Dom dan Anisa sudah selesai dan Anisa dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur. Poker online terbesar Indonesia
Dom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elisabet, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elisabet. Elisabet menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Dom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Dom malu, karena dipikirnya Dom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Dom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elisabet memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Dom akan menghentikan kegiatannya itu.
Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Dom bangkit dan duduk di samping Elisabet. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elisabet dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,
“Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elisabet bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elisabet, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elisabet.
Badan Elisabet menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elisabet seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Dom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elisabet. Jari-jari Dom membuka satu persatu kancing daster Elisabet, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elisabet, sehingga terlihatlah payudara Elisabet yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.
Sekarang Elisabet tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Dom. Dom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anisa, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur. Poker online terbesar Indonesia
Sejak saat itu Dom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elisabet. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Dom akan menikmati tubuh Elisabet berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elisabet terlalu sayang untuk disimpan oleh Elisabet sendiri pikir Dom. Dom mendorong tubuh Elisabet dan mulai meremas-remas payudara Elisabet yang telah terbuka itu,
“Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.
Kesadaran Elisabet mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elisabet perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Dom yang sedang merangkak di atasnya. Elisabet mencoba mendorong badan Dom sambil berkata,
“Dom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Dom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Dom berada dalam keadaan mabuk, Elisabet mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Dom.
Akan tetapi Dom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elisabet yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.
“Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Dom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elisabet.
Elisabet berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Dom akan membalas berlaku kasar padanya.
Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.
“Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elisabet, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elisabet. “Bodi you oke banget!”, kata Dom. “Coba you berputar Elisabet!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elisabet berputar membelakangi Dom. Dan dirasakanya tangan Dom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba. Poker online terbesar Indonesia
Kemudian Dom menyibakkan rambut Elisabet, dan dihirupnya leher Elisabet dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elisabet. Sambil melakukan hal itu tangan Dom berpindah menuju kemaluan Elisabet. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,
“Kasihan you, Elisabet, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
“Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wAnisa sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elisabet.
Setelah itu Dom mengambil tangan Elisabet dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.
Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elisabet tersentak, belum sempat Elisabet dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Dom dan dengan cepat Dom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Dom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Dom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elisabet,
“Apa you mau saya masukin itu?”,
“Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elisabet dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Dom.
Elisabet mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Dom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewAnisaannya.
Sambil tersenyum Dom berkata lagi, Poker online terbesar Indonesia
“You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Dom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elisabet dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elisabet dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
Testis Dom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elisabet, sementara Elisabet megap-megap karena dorongan keras Dom.
Elisabet belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Dom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Dom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elisabet mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Dom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elisabet hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.
Elisabet hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elisabet mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Dom di atasnya. Dom melihat Elisabet mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elisabet sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Dom merasakan tangan Elisabet merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elisabet. Dom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elisabet. Poker online terbesar Indonesia
Dom sekarang ingin membuat Elisabet orgasme terlebih dahulu. Elisabet semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Dom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Dom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Dom.
Sekarang Elisabet secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Dom, sehingga badan Dom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Dom terasa semakin keras, sehingga Dom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elisabet dalam-dalam. Elisabet merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.
Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elisabet tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
“Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.
Kedua pahanya mElisabetgkari pantat Dom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elisabet. Dom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elisabet yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elisabet dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.
Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elisabet sudah agak tenang, Dom mulai memompa lagi. Pompaan Dom kali ini segera dibalas oleh Elisabet, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Dom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elisabet berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Dom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elisabet berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi. Poker online terbesar Indonesia
Wah, suatu sensasi melanda perasaan Dom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wAnisa manapun juga selama ini. Menyesal Dom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elisabet makin bervariasi. Terkadang Dom malah meminta Elisabet berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elisabet pada penis Dom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.
Dom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
“elusan” vagina Elisabet. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewAnisaan Elisabet semakin menggila dan semakin liar.
Hingga akhirnya Dom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Dom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elisabet, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Dom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewAnisaan Elisabet, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Dom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elisabet yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Dom kuat-kuat. Amat sangat kuat.
Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elisabet pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elisabet.
“Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.
Dom tersenyum puas melihat tubuh Elisabet terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elisabet dengan eratnya menekan pantat Dom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Dom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elisabet. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elisabet langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elisabet merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Poker online terbesar Indonesia
Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elisabet kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elisabet mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elisabet, Dom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.
Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elisabet dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewAnisaan Elisabet. Pada saat merasakan penis Dom mulai menerobos masuk ke dalam kewAnisaannya, Elisabet bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewAnisaannya.
Dengan perlahan-lahan Dom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elisabet mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.
Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anisa telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elisabet merasa sangat malu terhadap Anisa, tapi melihat reaksi Anisa yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elisabet menjadi terbiasa Poker online terbesar Indonesia

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home