Pengalaman Ngentot Dengan 2 Orang Sekaligus
Situs Poker dan Casino Terbaik
Aku adalah gadis berusia 19 tahun. kawan-kawan mengatakan aku cantik, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lurus sebahu. Aku termasuk populer diantara kawan-kawan, pokoknya ‘gaul abis’. Namun demikian aku masih mampu menjaga kesucianku sampai.. Suatu saat aku dan enam orang kawan Kimy (19), Serly (20), Diko (22), Verdo (22), Tomy (23) dan Justin (20). menghabiskan liburan dengan menginap di villa keluarga Justin di Puncak.
Kimy walaupun tidak terlalu tinggi (160) memiliki tubuh padat dengan kulit putih, sangat sexy apalagi dengan ukuran payudara 36b-nya, Kimy telah berpacaran cukup lama dengan Diko. Diantara kami bertiga Serly yang paling cantik, tubuhnya sangat proporsi tidak heran kalau sang pacar, Verdo, sangat tergila-gila dengannya. Sementara aku, Justin dan Tomy masih ‘jomblo’. Justin yang berdarah German sebenarnya suka sama aku, dia lumayan ganteng hanya saja bulu-bulu dadanya yang lebat terkadang membuat aku ngeri, karenanya aku hanya menganggap dia tidak lebih dari sekedar teman.
Acara ke Puncak kami mulai dengan ‘hang-out’ disalah satu kafe terkenal di kota kami. Larut malam baru tiba di Puncak dan langsung menyerbu kamar tidur, kami semua tidur Dikomar lantai atas. Udara dingin membuatku terbangun dan menyadari hanya Kimy yang ada sementara Serly entah kemana. Rasa haus membuatku beranjak menuju dapur untuk mengambil minum. Sewaktu melewati kamar belakang dilantai bawah, telingaku menangkap suara orang yang sedang bercakap-cakap. Kuintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, ternyata Verdo dan Serly. Niat menegur mereka aku urungkan, karena kulihat mereka sedang berciuman, awalnya kecupan-kecupan lembut yang kemudian berubah menjadi lumatan-lumatan. Keingintahuan akan kelanjutan adegan itu menahan langkahku menuju dapur.
Adegan ciuman itu bertambah ‘panas’ mereka saling memagut dan berguling-gulingan, lidah Verdo menjalar bagai bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyusup kedalam t-shirt meremas-remas payudara yang menyebabkan Serly mendesah-desah, suaranya desahannya terdengar sangat sensual. Disibakkannya t-shirt Serly dan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingnya, menghisap dan meremas-remas payudara Serly. Setelah itu tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus bagian sensitif yang tertutup g-string. Verdo berusaha membuka penutup terakhir itu, tapi sepertinya Serly keberatan. Lamat-lamat kudengan pembicaraan mereka.
“Jangan Ven” tolak Serly.
“Kenapa sayang” tanya Verdo.
“Aku belum pernah.. gituan”
“Makanya dicoba sayang” bujuk Verdo.
“Takut Ven” Serly beralasan.
“Ngga apa-apa kok” lanjut Verdo membujuk
“Tapi Ven”
“Gini deh”, potong Verdo, “Aku cium aja, kalau kamu ngga suka kita berhenti”
“Janji ya Ven” sahut Serly ingin meyakinkan.
“Janji” Verdo meyakinkan Serly.
Verdo tidak membuang-buang waktu, ia membuka t-shirt dan celana pendeknya dan kembali menikmati bukit kenikmatan Serly yang indah itu, perlahan mulutnya merayap makin kebawah.. kebawah.. dan kebawah. Ia mengecup-ngecup gundukan diantara paha sekaligus menarik turun g-string Serly. Dengan hati-hati Verdo membuka kedua paha Serly dan mulai mengecup kewanitaannya disertai jilatan-jilatan. Tubuh Serly bergetar merasakan lidah Verdo.
“Agghh.. Ven.. oohh.. enakk.. Venn”
Mendengar desahan Serly, Verdo semakin menjadi-jadi, ia bahkan menghisap-hisap kewanitaan Serly dan meremas-remas payudaranya dengan liar. Hentakan-hentakan birahi sepertinya telah menguasai Serly, tubuhnya menggelinjang keras disertai desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya mengusap-usap dan menarik-narik rambut Verdo, seakan tidak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan. Situs Poker dan Casino Terbaik
Serly semakin membuka lebar kedua kakinya agar memudahkan mulut Verdo melahap kewanitaannya. Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semua yang diraih dicengramnya kuat-kuat. Serly sudah tenggelam dan setiap detik belalu semakin dalam ia menuju ke dasar lautan birahi. Verdo tahu persis apa yang harus dilakukan selanjutnya, ia membuka CDnya dan merangkak naik keatas tubuh Serly. Mereka bergumul dalam ketelanjangan yang berbalut birahi. Sesekali Verdo di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Serly tidak tinggal diam ia melakukan juga yang sama. Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan. Melihat itu semua membuat degup jantung berdetak kencang dan bagian-bagian sensitif di tubuhku mengeras.. Aku mulai terjangkit virus birahi mereka.
Verdo kemudian mengangkat tubuhnya yang ditopang satu tangan, sementara tangan lain memegang kejantannya. Verdo mengarahkan kejantanannya keselah-selah paha Serly “Jangan Ven, katanya cuma cium aja” sergah Serly.
“Rileks Sayang” bujuk Verdo, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Serly.
“Tapi.. Ven.. oohh.. aahh” protes Serly tenggelam dalam desahannya sendiri.
“Nikmatin aja Sayang”
“Ehh.. akkhh.. mpphh” Serly semakin mendesah
“Gitu Sayang.. rileks.. nanti lebih enak lagi”
“He eh Ven.. eesshh”
“Enak Sayang..?”
“Ehh.. enaakk Ven”
Aku benar-benar ternganga dibuatnya. Seumur hidup belum pernah aku melihat milik pria yang sebenarnya, apalagi adegan ‘live’ seperti itu.
Tidak ada lagi protes apalagi penolakan hanya desahan kenikmatan Serly yang terdengar.
“Aku masukin ya Sayang” pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Verdo langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya tenggelam dalam kewanitaan Serly.
“Aakhh.. Ven.. eengghh” erang Serly cukup keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang mendengarnya.
Verdo lebih merunduk lagi dengan sikut menahan badan, perlahan pinggulnya bergerak turun naik serta mulutnya dengan rakus melumat payudara Serly.
“Teruss.. Ven.. enak banget.. ohh.. isep yang kerass sayangg” Serly meracau.
“Aku suka sekali payudara kamu Sayang.. mmhh”
“Aku juga suka kamu isep Ven.. ahh” Serly menyorongkan dadanya membuat Verdo bertambah mudah melumatnya. Situs Poker dan Casino Terbaik
Bukan hanya Serly yang terayun-ayun gelombang birahi, aku yang melihat semua itu turut hanyut dibuatnya. Tanpa sadar aku mulai meremas-remas payudara dan memainkan putingku sendiri, membuat mataku terpejam-pejam merasakan nikmatnya.
Verdo tahu Serly sudah pada situasi ‘point of no return’, ia merebahkan badannya menindih Serly dan memeluknya seraya melumat mulut, leher dan telinga Serly dan.. kulihat Verdo menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke dalam rongga kenikmatan Serly.
“Auuwww.. Ven.. sakiitt” jerit Serly.
“Stop.. stop Ven”
“Rileks Sayang.. supaya enak nanti” bujuk Verdo, sambil terus menekan lebih dalam lagi.
“Sakit Ven.. pleasee.. jangan diterusin”
Terlambat.. seluruh kejantanan Verdo telah terbenam di dalam rongga kenikmatan Serly. Beberapa saat Verdo tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Serly kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Perlakuan Verdo membuat birahi Serly terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi. Bagian belakang tubuh Verdo yang mulai dari punggung, pinggang sampai buah pantatnya tak luput dari remasan-remasan tangan Serly.
Verdo memahami sekali keadaan Serly, pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan daging Serly yang dihiasi puting kecil kemerah-merahan. Situs Poker dan Casino Terbaik
“Uhh.. ohh.. Ven” desah kenikmatan Serly, kakinya dibuka lebih melebar lagi.
Verdo tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dipercepat ritme gerakan pinggulnya.
“Agghh.. ohh.. terus Venn” Andra meracau merasakan kejantanan Verdo yang berputar-putar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang. Merasakan gerakannya mendapat respon Verdo tidak ragu lagi untuk menarik-memasukan batang kemaluannya.
“Aaauugghh.. sshh.. Venn.. ohh.. Venn” Serly tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan yang keluar begitu saya dari mulutnya.
Pinggul Verdo yang turun naik dan kaki Serly yang terbuka lebar membuat darahku berdesir, menimbulkan denyut-denyut di bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri kebalik celana pendek dan CD. Tubuhku bergetar begitu jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku.
“Ssshh.. sshh” desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat ‘life show’ Verdo dan Serly terlupakan. Kesadaranku kembali begitu mendengar pekikan Serly.
“Adduuhh.. Venn.. nikmat sekalii” Andra terbuai dalam birahinya yang menggebu-gebu.
“Nikmati Sayang.. nikmati sepuas-puasnya”
“Ssshh.. ahh.. ohh.. ennaak Venn”
“Punya kamu enaakk sekalii Sayang.. uugghh”
“Ohh.. Venn.. aku sayang kamu.. sshh” desah Serly seraya memeluk, pujian Verdo rupanya membuat Serly lebih agresif, pantatnya bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan turun-naik pantat Verdo.
“Enaak Sayang.. terus goyang.. uhh.. eenngghh” merasakan goyangan Serly Verdo semakin mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya.
“Ahh.. aahh.. Venn.. teruss.. sayaang” pekik Serly.
Semakin liar keduanya bergumul, keringat kenikmatan membanjir menyelimuti tubuh mereka.
“Venn.. tekan sayangg.. uuhh.. aku mau ke.. kelu.. aarrghh” erang Serly.
Verdo menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang. Gema erangan kenikmatan mereka memenuhi seantero kamar dan kemudian keduanya.. terkulai lemas.
Situs Poker dan Casino Terbaik
Dikomar aku gelisah mengingat-ingat kejadian yang baru saja kulihat, bayang-bayang Verdo menyetubuhi Serly begitu menguasai pikiranku. Tak kuasa aku menahan tanganku untuk kembali mengusap-usap seluruh bagian sensitif di tubuhku namun keberadaan Kimy sangat mengganggu, menjelang ayam berkokok barulah mataku terpejam. Dalam mimpi adegan itu muncul kembali hanya saja bukan Serly yang sedang disetubuhi Verdo tetapi diriku.
Jam 10.00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Kimy dan Kelvin menunggu villa. Belum lagi 15 menit meninggalkan villa perutku tiba-tiba mulas, aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas aku kembali ke villa.
Selesai dari kamar mandi aku mencari Susi dan Diko, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan.. bugil. Lagi-lagi aku mendapat suguhan ‘live show’ yang spektakuler. Tubuh Kimy setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Diko berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Kimy, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Kimy, tak lama kemudian Diko meletakan kedua tungkai kaki Kimy dibahunya dan kembali menyantap ’segitiga venus’ yang semakin terpampang dimukanya. Tak ayal lagi Kimy berkelojotan diperlakukan seperti itu.
“Ssshh.. sshh.. aahh” desis Kimy.
“Oohh.. Kaa.. nikmat sekalii.. sayang”
“Gigit.. Kaa.. pleasee.. gigitt” Situs Poker dan Casino Terbaik
“Auuwww.. pelan sayang gigitnyaa”
Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Kimy mencengkram kepala Diko, tangan lainnya meremas-remas payudara 36b-nya sendiri serta memilin putingnya.
Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Kimy yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Diko, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim. Setiap gerakan kepala Susi sepertinya membeKimyn sensasi yang luar biasa bagi Diko.
“Aaahh.. aauugghh.. teruss sayangg” desah Diko.
“Ohh.. sayangg.. enakk sekalii”
Suara desahan dan erangan membuat Kimy tambah bernafsu melumat kejantanan Diko.
“Ohh.. Kimya.. ngga tahann.. masukin sayangg” pinta Diko.
Kimy menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Diko berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Diko, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan. “Aaagghh” keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing. Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Kimy mulai menggerakan pinggulnya mundur maju, karuan saja Diko mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Kimy. Sebaliknya, milik Diko yang menegang keras dirasakan oleh Kimy mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi.
Tontonan itu membuat aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba2 sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku. Kutinggalkan ‘live show’ bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan.. akhirnya menyentuh klitorisku.
“Aaahh.. sshh.. eehh” desahku merasakan nikmatnya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka.. Kimy! masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya.
“Ehh Fey.. kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?” sapa Kimy terkejut.
“Iya Si.. balik lagi.. perut mules”
“Aku suruh Diko beli obat ya”
“Ngga usah Si.. udah baikan kok” Situs Poker dan Casino Terbaik
“Yakin Fey?”
“Iya ngga apa-apa kok” jawabku meyakinkan Kimy yang kemudian kembali ke ruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya. Sirna sudah birahiku karena rasa kaget.
Malam harinya selesai makan kami semua berkumpul diruang tengah, Justin langsung memutar VCD X-2. Adegan demi adegan di film mempengaruhi kami, terutama kawan-kawan pria, mereka kelihatan gelisah. Film masih setengah main Kimy dan Diko menghilang, tak lama kemudian disusul oleh Serly dan Verdo. Tinggal aku, Tomy dan Justin, kami duduk dilantai bersandar pada sofa, aku di tengah. Melihat adegan film yang bertambah panas membuat birahiku terusik. Rasa gatal menyeruak dikewanitaanku mengelitik sekujur tubuh dan setiap detik berlalu semakin memuncak saja, aku jadi salah tingkah. Tomy yang pertama melihat kegelisahanku.
“Kenapa Fey, gelisah banget horny ya” tegurnya bercanda.
“Ngga lagi, ngaco kamu Jer” sanggahku.
“Kalau horny bilang aja Fey.. hehehe.. kan ada kita-kita” Justin menimpali.
“Rese’ nih berdua, nonton aja tuh” sanggahku lagi menahan malu.
Tomy tidak begitu saja menerima sanggahanku, diantara kami ia paling tinggi jam terbangnya sudah tentu ia tahu persis apa yang sedang aku rasakan. Tomy tidak menyia-nyiakannya, bahuku dipeluknya seperti biasa ia lakukan, seakan tanpa tendensi apa-apa.
“Santai Fey, kalau horny enjoy aja, gak usah malu.. itu artinya kamu normal” bisik Tomy sambil meremas pundakku.
Remasan dan terpaan nafas Tomy saat berbisik menyebabkan semua bulu-bulu di tubuhku meremang, tanpa terasa tanganku meremas ujung rok. Toni menarik tanganku meletakan dipahanya ditekan sambil diremasnya, tak ayal lagi tanganku jadi meremas pahanya.
“Remas aja paha aku Fey daripada rok” bisik Tomy lagi.
Kalau sedang bercanda jangankan paha, pantatnya yang ‘geboy’ saja kadang aku remas tanpa rasa apapun, kali ini merasakan paha Tomy dalam remasanku membuat darahku berdesir keras.
“Ngga usah malu Fey, santai aja” lanjutnya lagi. Situs Poker dan Casino Terbaik
Entah karena bujukannya atau aku sendiri yang menginginkan, tidak jelas, yang pasti tanganku tidak beranjak dari pahanya dan setiap ada adegan yang ‘wow’ kuremas pahanya. Merasa mendapat angin, Tomy melepaskan rangkulannya dan memindahkan tangannya di atas pahaku, awalnya masih dekat dengkul lama kelamaan makin naik, setiap gerakan tangannya membuatku merinding.
Entah bagaimana mulainya tanpa kusadari tangan Tomy sudah berada dipaha dalamku, tangannya mengelus-elus dengan halus, ingin menepis, tapi, rasa geli-geli enak yang timbul begitu kuatnya, membuatku membiarkan kenakalan tangan Tomy yang semakin menjadi-jadi.
“Fey gue suka deh liat leher sama pundak kamu” bisik Tomy seraya mengecup pundakku.
Aku yang sudah terbuai elusannya karuan saja tambah menjadi-jadi dengan kecupannya itu.
“Jangan Jer” namun aku berusaha menolak.
“Kenapa Fey, cuma pundak aja kan” tanpa perduli penolakanku Tomy tetap saja mengecup, bahkan semakin naik keleher, disini aku tidak lagi berusaha ‘jaim’.
“Jer.. ahh” desahku tak tertahan lagi.
“Enjoy aja Fey” bisik Tomy lagi, sambil mengecup dan menjilat daun telingaku.
“Ohh Jer” aku sudah tidak mampu lagi menahan, semua rasa yang terpendam sejak melihat ‘live show’ dan film, perlahan merayapi lagi tubuhku.
Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulut Tomy di leher dan telingaku. Bria yang sedari tadi asik nonton melihatku seperti itu tidak tinggal diam, ia pun mulai turut melakukan hal yang sama. Pundak, leher dan telinga sebelah kiriku jadi sasaran mulutnya.
Melihat aku sudah pasrah mereka semakin agresif. Tangan Tomy semakin naik hingga akhirnya menyentuh kewanitaanku yang masih terbalut CD. Elusan-elusan di kewanitaanku, remasan Justin di payudaraku dan kehangatan mulut mereka dileherku membuat magma birahiku menggelegak sejadi-jadinya.
“Agghh.. Jerr.. Iann.. ohh.. sshh” desahanku bertambah keras.
Justin menyingkap tang-top dan braku bukit kenyal 34b-ku menyembul, langsung dilahapnya dengan rakus. Tomy juga beraksi memasukan tangannya kedalam CD meraba-raba kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan pelicin. Aku jadi tak terkendali dengan serangan mereka tubuhku bergelinjang keras.
Situs Poker dan Casino Terbaik
“Emmhh.. aahh.. ohh.. aagghh” desahanku berganti menjadi erangan-erangan.
Mereka melucuti seluruh penutup tubuhku, tubuh polosku dibaringkan dilantai beralas karpet dan mereka pun kembali menjarahnya. Justin melumat bibirku dengan bernafsu lidahnya menerobos kedalam rongga mulutku, lidah kami saling beraut, mengait dan menghisap dengan liarnya. Sementara Tomy menjilat-jilat pahaku lama kelamaan semakin naik.. naik.. dan akhirnya sampai di kewanitaanku, lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku, bersamaan dengan itu Justin pun sudah melumat payudaraku, putingku yang kemerah-merahan jadi bulan-bulanan bibir dan lidahnya.
Diperlakukan seperti itu membuatku kehilangan kesadaran, tubuhku bagai terbang diawang- awang, terlena dibawah kenikmatan hisapan-hisapan mereka. Bahkan aku mulai berani punggung Justin kuremas-remas, kujambak rambutnya dan merengek-rengek meminta mereka untuk tidak berhenti melakukannya.
“Aaahh.. Jerr.. Iann.. teruss.. sshh.. enakk sekalii”
“Nikmatin Fey.. nanti bakal lebih lagi” bisik Justin seraya menjilat dalam-dalam telingaku.
Mendengar kata ‘lebih lagi’ aku seperti tersihir, menjadi hiperaktif pinggul kuangkat-angkat, ingin Tomy melakukan lebih dari sekedar menjilat, ia memahami, disantapnya kewanitaanku dengan menyedot-nyedot gundukan daging yang semakin basah oleh ludahnya dan cairanku. Tidak berapa lama kemudian aku merasakan kenikmatan itu semakin memuncak, tubuhku menegang, kupeluk Justin-yang sedang menikmati puting susu-dengan kuatnya.
“Aaagghh.. Jerr.. Iann.. akuu.. oohh” jeritku keras, dan merasakan hentak-hentakan kenikmatan didalam kewanitaanku. Tubuhku melemas.. lungai. Situs Poker dan Casino Terbaik
Tomy dan Justin menyudahi ‘hidangan’ pembukanya, dibiarkan tubuhku beristirahat dalam kepolosan, sambil memejamkan mata kuingat-ingat apa yang baru saja kualami. Permainan Justin di payudara dan Tomy di kewanitaanku yang menyebarkan kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya, dan hal itu telah kembali menimbulkan getar-getar birahi diseluruh tubuhku. Aku semakin tenggelam saja dalam bayang-bayang yang menghanyutkan, dan tiba-tiba kurasakan hembusan nafas ditelingaku dan rasa tidak asing lagi.. hangat basah.. Ahh.. bibir dan lidah Justin mulai lagi, tapi kali ini tubuhku seperti di gelitiki ribuan semut, ternyata Justin sudah polos dan bulu-bulu lebat di tangan dan dadanya menggelitiki tubuhku. Begitupun Tomy sudah bugil, ia membuka kedua pahaku lebar-lebar dengan kepala sudah berada diantaranya.
Mataku terpejam, aku sadar betul apa yang akan terjadi, kali ini mereka akan menjaDikon tubuhku sebagai ‘hidangan’ utama. Ada rasa kuatir dan takut tapi juga menantikan kelanjutannya dengan berdebar. Begitu kurasakan mulut Tomy yang berpengalaman mulai beraksi.. hilang sudah rasa kekuatiran dan ketakutanku. Gairahku bangkit merasakan lidah Tomy menjalar dibibir kemaluanku, ditambah lagi Justin yang dengan lahapnya menghisap-hisap putingku membuat tubuhku mengeliat-geliat merasakan geli dan nikmat dikedua titik sensitif tubuhku.
“Aaahh.. Jerr.. Iann.. nngghh.. aaghh” rintihku tak tertahankan lagi.
Tomy kemudian mengganjal pinggulku dengan bantal sofa sehingga pantatku menjadi terangkat, lalu kembali lidahnya bermain dikemaluanku. Kali ini ujung lidahnya sampai masuk kedalam liang kenikmatanku, bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, seluruh tubuhku bagai tersengat aliran listrik aku hilang kendali. Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Lalu kurasakan sesuatu yang hangat keras berada dibibirku.. kejantanan Justin! Aku mengeleng-gelengkan kepala menolak keinginannya, tapi Justin tidak menggubrisnya ia malah manahan kepalaku dengan tangannya agar tidak bergerak.
Situs Poker dan Casino Terbaik
“Jilat.. Fey” perintahnya tegas.
Aku tidak lagi bisa menolak, kujilat batangnya yang besar dan sudah keras membatu itu, Justin mendesah-desah merasakan jilatanku.
“Aaahh.. Feyy.. jilat terus.. nngghh” desah Justin.
“Jilat kepalanya Fey” aku menuruti permintaannya yang tak mungkin kutolak.
Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan dapat merasakan juga enaknya menjilat-jilat batang penis itu, lidahku berputar dikepala kemaluannya membuat Justin mendesis desis.
“Ssshh.. nikmat sekali Feyy.. isep sayangg.. isep” pintanya diselah-selah desisannya.
Aku tak tahu harus berbuat bagaimana, kuikuti saja apa yg pernah kulihat di film, kepala kejantanannya pertama-tama kumasukan kedalam mulut, Justin meringis.
“Jangan pake gigi Fey.. isep aja” protesnya, kucoba lagi, kali ini Justin mendesis nikmat.
“Ya.. gitu sayang.. sshh.. enak.. Fey”
Melihat Justin saat itu membuatku turut larut dalam kenikmatannya, apalagi ketika sebagian kejantanannya melesak masuk menyentuh langit-langit mulutku, belum lagi kenakalan lidah Toni yang tiada henti-hentinya menggerayangi setiap sudut kemaluanku. Aku semakin terombang-ambing dalam gelombang samudra birahi yang melanda tubuhku, aku bahkan tidak malu lagi mengocok-ngocok kejantanan Justin yang separuhnya berada dalam mulutku.
Beberapa saat kemudian Justin mempercepat gerakan pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kemaluannya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku. Aku menjadi gelagapan, ku geleng-gelengkan kepalaku hendak melepaskan benda panjang itu tapi malah berakibat sebaliknya, gelengan kepalaku membuat kemaluannya seperti dikocok-kocok. Justin bertambah beringas mengeluar-masukan batangnya dan..
“Aaagghh.. nikmatt.. Fey.. aku.. kkeelluaarr” jerit Justin, air maninya menyembur-nyembur keras didalam mulutku membuatku tersedak, sebagian meluncur ke tenggorokanku sebagian lagi tercecer keluar dari mulutku. Situs Poker dan Casino Terbaik
Aku sampai terbatuk-batuk dan meludah-ludah membuang sisa yang masih ada dimulutku. Tomy tidak kuhiraukan aku langsung duduk bersandar menutup dadaku dengan bantal sofa.
“Gila Justin.. kira-kira dong” celetukku sambil bersungut-sungut.
“Sorry Fey.. ngga tahan.. abis isepan kamu enak banget” jawab Justin dengan tersenyum.
“Udah Fey jangan marah, kamu masih baru nanti lama lama juga bakal suka” sela Tomy seraya mengambilkan aku minum dan membersihkan sisa air mani dari mulutku.
Tomy benar, aku sebenarnya tadi menikmati sekali, apalagi melihat mimik Justin saat akan keluar hanya saja semburannya yang membuatku kaget. Tomy membujuk dan memelukku dengan lembut sehingga kekesalanku segera surut. Dikecupnya keningku, hidungku dan bibirku. Kelembutan perlakuannya membuatku lupa dengan kejadian tadi. Kecupan dibibir berubah menjadi lumatan-lumatan yang semakin memanas kami pun saling memagut, lidah Tomy menerobos mulutku meliuk-liuk bagai ular, aku terpancing untuk membalasnya. Ohh.. sungguh luar biasa permainan lidahnya, leher dan telingaku kembali menjadi sasarannya membuatku sulit menahan desahan-desahan kenikmatan yang begitu saja meluncur keluar dari mulutku.
Tomy merebahkan tubuhku kembali dilantai beralas karpet, kali ini dadaku dilahapnya puting yang satu dihisap-hisap satunya lagi dipilin-pilin oleh jari-jarinya. Dari dada kiriku tangannya melesat turun ke kewanitaanku, dielus-elusnya kelentit dan bibir kemaluanku. Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari Tomy.
“Ooohh.. mmppff.. ngghh.. sshh” desisku tak tertahan.
“Teruss.. Jerr.. aakkhh”
Aku menjadi lebih menggila waktu Tomy mulai memainkan lagi lidahnya di kemaluanku, seakan kurang lengkap kenikmatan yang kurasakan, kedua tanganku meremas-remas payudaraku sendiri.
“Ssshh.. nikmat Jerr.. mmpphh” desahanku semakin menjadi-jadi.
Tak lama kemudian Tomy merayap naik keatas tubuhku, aku berdebar menanti apa yang akan terjadi. Tomy membuka lebih lebar kedua kakiku, dan kemudian kurasakan ujung kejantanannya menyentuh mulut kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan cinta.
Situs Poker dan Casino Terbaik
“Aauugghh.. Jerr.. pelann” jeritku lirih, saat kepala kejantanannya melesak masuk kedalam rongga kemaluanku.
Jerr menghentikan dorongannya, sesaat ia mendiamkan kepala kemaluannya dalam kehangatan liang kewanitaanku. Kemudian-masih sebatas ujungnya-secara perlahan ia mulai memundur-majukannya. Sesuatu yang aneh segera saja menjalar dari gesekan itu keseluruh tubuhku. Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukan Tomy.
“Ooohh.. Jerr.. sshh.. aahh.. enakk Jerr” desahku lirih.
Aku benar-benar tenggelam dalam kenikmatan yang luar biasa akibat gesekan-gesekan di mulut kewanitaanku. Mataku terpejam-pejam kadang kugigit bibir bawahku seraya mendesis.
“Enak.. Fey” tanya Toni berbisik.
“He ehh Jerr.. oohh enakk.. Jerr.. sshh”
“Nikmatin Fey.. nanti lebih enak lagi” bisiknya lagi.
“Ooohh.. Jerr.. ngghh”
Tomy terus mengayunkan pinggulnya turun-naik-tetap sebatas ujung kejantanannya-dengan ritme yang semakin cepat. Selagi aku terayun-ayun dalam buaian birahi, tiba-tiba Tomy menekan kejantanannya lebih dalam membelah kewanitaanku.
“Auuhh.. sakitt Jerr” jeritku saat kejantanannya merobek selaput daraku, rasanya seperti tersayat silet, Jerr menghentikan tekanannya.
“Pertama sedikit sakit Fey.. nanti juga hilang kok sakitnya” bisik Tomy seraya menjilat dan menghisap telingaku.
Entah bujukannya atau karena geliat liar lidahnya, yang pasti aku mulai merasakan nikmatnya milik Tomy yang keras dan hangat didalam rongga kemaluanku. Situs Poker dan Casino Terbaik
Tomy kemudian menekan lebih dalam lagi, membenamkan seluruh batang kemaluannya dan mengeluar-masukannya. Gesekan kejantanannya dirongga kewanitaanku menimbulkan sensasi yang luar biasa! Setiap tusukan dan taKimynnya membuatku menggelepar-gelepar.
“Ssshh.. ohh.. ahh.. enakk Jerr.. empphh” desahku tak tertahan.
“Ohh.. Feyy.. enak banget punya kamu.. oohh” puji Tomy diantara lenguhannya.
“Agghh.. terus Jerr.. teruss” aku meracau tak karuan merasakan nikmatnya hujaman-hujaman kejantanan Tomy di kemaluanku.
Peluh-peluh birahi mulai menetes membasahi tubuh. Jeritan, desahan dan lenguhan mewarnai pergumulan kami. Menit demi menit kejantanan Tomy menebar kenikmatan ditubuhku. Magma birahi semakin menggelegak sampai akhirnya tubuhku tak lagi mampu menahan letupannya.
“Tomyy.. oohh.. tekan Jerr.. agghh.. nikmat sekali Jerr” jeritan dan erangan panjang terlepas dari mulutku.
Tubuhku mengejang, kupeluk Toni erat-erat, magma birahiku meledak, mengeluarkan cairan kenikmatan yang membanjiri relung-relung kewanitaanku.
Tubuhku terkulai lemas, tapi itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian Tomymulai lagi memacu gairahku, hisapan dan remasan didadaku serta pinggulnya yang berputar kembali membangkitkan birahiku. Lagi-lagi tubuhku dibuat mengelepar-gelepar terayun dalam kenikmatan duniawi. Tubuhku dibolak-balik bagai daging panggang, setiap posisi membeKimyn sensasi yang berbeda. Entah berapa kali kewanitaanku berdenyut-denyut mencapai klimaks tapi Tomy sepertinya belum ingin berhenti menjarah tubuhku. Selagi posisiku di atas Tomy, Justin yang sedari tadi hanya menonton serta merta menghampiri kami, dengan berlutut ia memelukku dari belakang. Leherku dipagutnya seraya kedua tangannya memainkan buah dadaku. Apalagi ketika tangannya mulai bermain-main diklitorisku membuatku menjadi tambah meradang.
Situs Poker dan Casino Terbaik
Kutengadahkan kepalaku bersandar pada pundak Justin, mulutku yang tak henti-hentinya mengeluarkan desahan dan lenguhan langsung dilumatnya. Pagutan Justin kubalas, kami saling melumat, menghisap dan bertukar lidah. Pinggulku semakin bergoyang berputar, mundur dan maju dengan liarnya. Aku begitu menginginkan kejantanan Tomy mengaduk-aduk seluruh isi rongga kewanitaanku yang meminta lebih dan lebih lagi.
“Aaargghh.. Feyy.. enak banget.. terus Fey.. goyang terus” erang Tomy.
Erangan Tomy membuat gejolak birahiku semakin menjadi-jadi, kuremas buah dadaku sendiri yang ditinggalkan tangan Justin.. Ohh aku sungguh menikmati semua ini.
Justin yang merasa kurang puas meminta merubah posisi. Tomy duduk disofa dengan kaki menjulur dilantai, Akupun merangkak kearah batang kemaluannya.
“Isep Fey” pinta Tomy, segera kulumat kejantanannya dengan rakus.
“Ooohh.. enak Fey.. isep terus”
Bersamaan dengan itu kurasakan Justin menggesek-gesek bibir kemaluanku dengan kepala kejantanannya. Tubuhku bergetar hebat, saat batang kemaluan Justin-yang satu setengah kali lebih besar dari milik Tomy-dengan perlahan menyeruak menembus bibir kemaluanku dan terbenam didalamnya. Tusukan-tusukan kejantanan Justin serasa membakar tubuh, birahiku kembali menggeliat keras. Aku menjadi sangat binal merasakan sensasi erotis dua batang kejantanan didalam tubuhku. Batang kemaluan Tomy kulumat dengan sangat bernafsu. Kesadaranku hilang sudah naluriku yang menuntun melakukan semua itu.
Situs Poker dan Casino Terbaik
“Feyy.. terus Feyy.. gue ngga tahan lagi.. Aaarrgghh” erang Tomy.
Aku tahu Tomy akan segera menumpahkan cairan kenikmatannya dimulutku, aku lebih siap kali ini. Selang berapa saat kurasakan semburan-semburan hangat sperma Tomy.
“Aaagghh.. nikmat banget Fey.. isep teruss.. telan Feyy” jerit Tomy, lagi-lagi naluriku menuntun agar aku mengikuti permintaan Tomy, kuhisap kejantananya yang menyemburkan cairan hangat dan.. kutelan cairan itu. Aneh! Entah karena rasanya, atau sensasi sexual karena melihat Tomy yang mencapai klimaks, yang pasti aku sangat menyukai cairan itu. Kulumat terus itu hingga tetes terakhir dan benda keras itu mengecil.. lemas.
Toni beranjak meninggalkan aku dan Justin, sepeninggal Tomy aku merasa ada yang kurang. Ahh.. ternyata dikerjai dua pria jauh lebih mengasikkan buatku. Namun hujaman-hujaman kemaluan Justin yang begitu bernafsu dalam posisi ‘doggy’ dapat membuatku kembali merintih-rintih. Apalagi ditambah dengan elusan-elusan Ibu jarinya dianusku. Bukan hanya itu, setelah diludahi Justin bahkan memasukan Ibu jarinya ke lubang anusku. Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang.
“Ssshh.. engghh.. yang keras Iann.. mmpphh”
“Enak banget Iann.. aahh.. oohh”
Mendengar eranganku Justin tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku, membuatku tambah lupa daratan.
Situs Poker dan Casino Terbaik
Sedang asiknya menikmati, Justin mencabut kejantanan dan Ibu jarinya.
“Justin.. kenapa dicabutt” protesku.
“Masukin lagi Iann.. pleasee” pintaku menghiba.
Sebagai jawaban aku hanya merasakan ludah Justin berceceran di lubang anusku, tapi kali ini lebih banyak. Aku masih belum mengerti apa yang akan dilakukannya. Saat Justin mulai menggosok kepala penisnya dilubang anus baru aku sadar apa yang akan dilakukannya.
“Justin.. pleasee.. jangan disitu” aku menghiba meminta Justin jangan melakukannya.
Justin tidak menggubris, tetap saja digosok-gosokannya, ada rasa geli-geli enak kala ia melakukan hal itu. Dibantu dengan sodokan jarinya dikemaluanku hilang sudah protesku. Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kenikmatannya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya.
“Aduhh sakitt Iann.. akhh..!” keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Justin.
“Rileks Fey.. seperti tadi, nanti juga hilang sakitnya” bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus klitorisku.
Separuh tubuhku yang tengkurap disofa sedikit membantuku, dengan begitu memudahkan aku untuk mencengram dan mengigit bantal sofa untuk mengurangi rasa sakit. Berangsur-angsur rasa sakit itu hilang, aku bahkan mulai menyukai batang keras Justin yang menyodok-nyodok anusku. Perlahan-lahan perasaan nikmat mulai menjalar disekujur tubuhku.
“Aaahh.. aauuhh.. oohh Iann” erang-erangan birahiku mewarnai setiap sodokan penis Justin yang besar itu.
Justin dengan buasnya menghentak-hentakan pinggulnya. Semakin keras Justin menghujamkan kejantananya semakin aku terbuai dalam kenikmatan.
Situs Poker dan Casino Terbaik
Tomy yang sudah pulih dari ‘istirahat’nya tidak ingin hanya menonton, ia kembali bergabung. Membayangkan akan dijarah lagi oleh mereka menaikan tensi gairahku. Atas inisiatif Tomykami pindah kekamar tidur, jantungku berdebar-debar menanti permainan mereka. Tomy merebahkan diri terlentang ditempat tidur dengan kepala beralas bantal, tubuhku ditarik menindihinya. Sambil melumat mulutku-yang segera kubalas dengan bernafsu-ia membuka lebar kedua pahaku dan langsung menancapkan kemaluannya kedalam vaginaku. Justin yang berada dibelakang membuka belahan pantatku dan meludahi lubang anusku. Menyadari apa yang akan mereka lakukan menimbulkan getaran birahi yang tak terkendali ditubuhku. Sensasi sexual yang luar bisa hebat kurasakan saat kejantanan mereka yang keras mengaduk-aduk rongga kewanitaan dan anusku. Hentakan-hentakan milik mereka dikedua lubangku memberi kenikmatan yang tak terpeKimyn.
Justin yang sudah lelah berlutut meminta merubah posisi, ia mengambil posisi tiduran, tubuhku terlentang diatasnya, kejantanannya tetap berada didalam anusku. Tomy langsung membuka lebar-lebar kakiku dan menghujamkan kejantanannya dikemaluanku yang terpampang menganga. Posisi ini membuatku semakin menggila, karena bukan hanya kedua lubangku yang digarap mereka tapi juga payudaraku. Justin dengan mudahnya memagut leherku dan satu tangannya meremas buah dadaku, Tomy melengkapinya dengan menghisap puting buah dadaku satunya. Aku sudah tidak mampu lagi menahan deraan kenikmatan demi kenikmatan yang menghantam sekujur tubuhku. Hantaman-hantaman Toni yang semakin buas dibarengi sodokan Justin, sungguh tak terpeKimyn rasanya. Hingga akhirnya kurasakan sesuatu didalam kewanitaanku akan meledak, keliaranku menjadi-jadi.
“Aaagghh.. ouuhh.. Jerr.. Iann.. tekaann” jerit dan erangku tak karuan.
Dan tak berapa lama kemudian tubuhku serasa melayang, kucengram pinggul Tomy kuat-kuat, kutarik agar batangnya menghujam keras dikemaluanku, seketika semuanya menjadi gelap pekat. Jeritanku, lenguhan dan erangan mereka menjadi satu.
“Aduuhh.. Jerr.. Iann.. nikmat sekalii”
“Aaarrghh.. Feyy.. enakk bangeett”
Keduanya menekan dalam-dalam milik mereka, cairan hangat menyembur hampir bersamaan dikedua lubangku. Tubuhku bergetar keras didera kenikmatan yang amat sangat dahsyat, tubuhku mengejang berbarengan dengan hentakan-hentakan dikewanitaanku dan akhirnya kami.. terkulai lemas.
Situs Poker dan Casino Terbaik
Sepanjang malam tak henti-hentinya kami mengayuh kenikmatan demi kenikmatan sampai akhirnya tubuh kami tidak lagi mampu mendayung. Kami terhempas kedalam mimpi dengan senyum kepuasan. Dihari-hari berikutnya bukan hanya Justin dan Tomy yang membeKimyn kepuasan, tapi juga pria-pria lain yang aku sukai. Tapi aku tidak pernah bisa meraih kenikmatan bila hanya dengan satu pria.. aku baru akan mencapai kepuasan bila ‘dijarah’ oleh dua atau tiga pria sekaligus
Situs Poker dan Casino Terbaik
Situs Poker dan Casino Terbaik
Labels: CERITA DEWASA, Selingkuh
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home