Ngentot is My Life
Situs Poker Terpecaya
Pagi-pagi benar handphone-ku sudah bunyi. Aku sedikit kesal dan malas bangun dari tempat tidurku. Tapi bunyinya itu tidak kurang keras, aku malah tidak bisa tidur lagi. Akhirnya aku paksakan juga berdiri dan lihat siapa yang call aku pagi-pagi begini. Eh, tidak tahunya temanku Sela. Aku sedikit ketus juga menjawabnya, tapi langsung berubah waktu aku tahumaksudnya. Si Vivi mengajakku ikut bareng cowoknya ke vilanya tidak terlalu jauh dari tempatku. Aku sih setuju sekali sama ajakan itu, terus aku tanya, apa aku boleh ajak cowokku. Si Vivi malah tertawa, katanya ya jelas dong, memang harusnya begitu. Rencananya kami bakal pergi besok sore dan kumpul dulu di rumahku. Singkat cerita kami berempat sudah ngumpul di rumahku. Kami memang sudah saling kenal, bahkan cukup akrab. Alvin, cowoknya Sela teman baik Rocky cowokku. Oh ya, aku belum mengenali aku sendiri ya, namaku Selvie, umurku sekarang 17 tahun, sama-sama Si Sela, Rocky cowokku sekarang 19 tahun, setahun lebih tua dari Alvin cowoknya Sela. Oke, lanjut ke cerita.
Kami berempat langsung cabut ke villanya Sela. Sekitar setengah jam kami baru sampai. Aku sama Sela langsung beres-beres, menyimpani barang-barang dan menyiapkan kamar. Rocky sama Si Alvinlagi main bola di halaman villa. Mereka memang pecandu bola, dan kayaknya tidak bakalan hidup kalau sehari saja tidak menendang bola. Villa itu punya tiga kamar, tapi yang satu dipakai untuk menyimpani barang-barang. Mulanya aku atur biar aku sama Sela sekamar, Rocky sama Alvin di kamar lain. Tapi waktu aku beres beres, Sela masuk dan ngomong kalau dia mau sekamar sama Si Alvin. Aku kaget juga, nekad juga ini anak. Tapi aku pikir-pikir, kapan lagi aku bisa tidur bareng Si Rocky kalau tidak di sini. Ya tidak perlu sampai gitu-gituan sih, tapi kan asik juga kalau bisa tidur bareng dia, mumpung jauh dari bokap dan nyokap-ku. Hehehe, mulai deh omes-ku keluar. Oke, akhirnya aku setuju, satu kamar buat Alvin dan Sela, satu kamar lagi buat Rocky sama aku. Sore-sore kami makan bareng, terus menjelang malam, kami bakar jagung di halaman. Asik juga malam-malam bakar jagung ditemani cowokku lagi. Wah, benar-benar suasananya mendukung. Hehehe, aku mulai mikir yang macam-macam, tapi malu kan kalau ketahuan sama Si Rocky. Makanya aku tetap diam pura-pura biasa saja. Tapi Si Sela kayaknya memperhatikan aku, dan dia nyengir ke aku, terus gilanya lagi, dia ngomong gini, “Wah… sepertinya suasana gini tidak bakalan ada di Bandung. Tidak enak kalau dilewatin gitu saja ya.” Aku sudah melotot ke arah dia, tapi dia malah nyengir-nyengir saja, malah dia tambahin lagi omongannya yang gila benar itu, “Alvin, kayaknya di sini terlalu ramai, kita jalan-jalan yuk!” Aku sudah tidak tahu harus apa, eh Si Alvin juga samanya, dia setuju sama ajakan Si Sela, dan sebelum pergi di ngomong sama Rocky, Situs Poker Terpecaya
“Nah, sekarang elu harus belajar bagaimana caranya nahan diri kalau elu Cuma berdua sama cewek cakep kayak Si Selvie.” Aku cuma diam, malu juga dong disepet-sepet kayak gitu. Aku lihati Si Alvin sama Si Sela, bukannya jalan-jalan malahan masuk ke villa. Aku jadi tidak tahu harus ngapain, aku cuma diam, semoga saja Rocky punya bahan omongan yang bisa diomongin. Eh, bukannya ngomong, dia malah diam juga, aku jadi benar-benar bingung. Apa aku harus tetap begini atau nyari-nyari bahan omongan. Akhirnya aku tidak tahan, baru saja aku mau ngomong, eh… Si Rocky mulai buka mulut, “Eh… kamu tidak dingin?” Duer… Aku kaget benar, tidak jadi deh aku mau ngomong, sebenernya aku memang mau ngomong kalau di sini itu dingin dan aku mau ajak dia ke dalam. Tapi tidak jadi, aku tidak sadar malah aku geleng-geleng kepala. Rocky ngomong lagi, “Kalau tidak dingin, mau dong kamu temenin aku di sini, lihat bulan dan bintang, dan… bintang jatuh itu lihat…!” Rocky tiba-tiba teriak sambil menunjuk ke langit. Aku kontan berdiri kaget sekali, bukan sama bintang jatuhnya, tapi sama teriakan Si Rocky, aduh… malu benar jadinya. Rocky ikutan berdiri, dia rangkul aku dari belakang, “Sorry, aku tidak punya maksud ngagetin kamu. Cuma aku seneng saja bisa lihat bintang jatuh bareng kamu.”Aku cuma bisa diam, tidak biasanya Rocky segini warm-nya sama aku. Dia malah tidak pernah peluk aku seerat ini biasanya. Aku tengok arlojiku, jam 11.00 malam. Kuajak Rocky ke dalam, sudah malam sekali. Dia setuju sekali, begitu masuk ke villa kami disambut sama bunyi pecah dari lantai atas. Kontan saja kami lari ke atas melihat ada apa di atas.
Rocky sampai duluan ke lantai atas, dan di nyengir, terus dia ajak aku turun lagi, tapi aku masih penasaran, memang ada apa di atas. Waktu aku mau ketuk pintu kamar Sela, tiba-tiba ada teriakan lembut, “Aw… ah…pelan-pelan donk!” Gila aku kaget setengah mati, tapi tanganku sudah keburu ngetuk pintu. Terus kedengaran bunyi gedubrak-gedubrak di dalam. Pintu dibuka sedikit, Alvin nongol sambil nyengir, “Sorry, ngeganggu kalian ya? tidak ada apa-apa kok kami cuma…”Aku dorong pintunya sedikit, dan aku lihat Si Sela lagi sibuk nutupi badannya pakai selimut. Dia nyengir, tapi mukanya merah benar, malu kali ya. Aku langsung nyengir, “Ya sudah, lanjutin saja, kami tidak keganggu kok.” Terus aku ajak Rocky ke bawah. Rocky nyengir, “Siapa coba yang tidak bisa nahan diri, hehehe.” Tiba-tiba ada sandal melayang ke arah Rocky, tapi dia langsung ngelak sambil nyengir, terus buru-buru lari ke bawah. Aku ikut-ikutan lari sambil ketawa-ketiwi, dan kami berdua duduk di sofa sambil mendengarkan lagu di radio. Tidak lama kedengaran lagi suara-suara dari atas. Aku tidak tahan dan langsung nunduk menahan ketawa. Gila, bisa-bisanya mereka berdua meneruskan juga olah raga malamnya, padahal sudah jelas-jelas kepergok sama kami berdua. Eh, di luar dugaan aku, Rocky bediri dan mengajakku slow-dance, kebetulan lagu di radio itu lagu saat Rocky ngajak aku jadian. Aku jadi ingat bagaimana deg-degannya waktu Rocky ngomong, dan bagaimana aku akhirnya menerima dia setelah tiga bulan dia terus nunggui aku. Rocky memang baik, dan dia benar-benar setia menungguiku. Selesai dance, Rocky tanya lagi, “Eh kalau mereka berdua ketiduran, aku tidur dimana? Memang tidur sama barang-barang?” aku malu sekali, bagaimana ngomongnya. Tapi akhirnya aku buka mulut, “Kita… kita tidur berdua.” Wah lega sekali waktu omongan itu sudah keluar. Tapi aku takut juga, bagaimana ya reaksi Si Rocky. Eh tahunya dia malah nyengir, “Oke deh kalau kamu tidak masalah. Sebenernya aku juga sudah ngantuk sih, aku tidur sekarang ya.” Aku jadi salah tingkah, Rocky naik ke lantai atas dan tidak sengaja aku panggil dia, “Eh… tunggu!” Rocky berbalik, dia nyengir, “Oke… oke… ayo naik, tidak bagus anak cewek sendirian malam-malam gini.” Aku sedikit canggung juga sih, baru kali ini aku tidur seranjang sama cowok, tapi lama lama hilang juga. Kami berdua tidak ngapa-ngapain, cuma diam tidak bisa tidur. Situs Poker Terpecaya
Dari kamar sebelah masih kedengaran suara Sela yang mendesah dan menjerit, dan sepertinya itu juga yang bikin Rocky terangsang. Dia mulai berani remas-remas jariku. Aku sih tidak nolak, toh dia khan cowokku. Tapi aku kaget sekali, Rocky duduk terus sebelum aku tahu apa yang bakal dia lakukan,bibirku sudah dilumatnya. Aku mau nolak, tapi kayaknya badan malah kepingin. So, aku biarkan dia cium aku, terus aku balas ciumannya yang semakin lama semakin buas. Baru saja aku mulai nikmati bibirnya yang hangat di bibirku, aku merasa ada yang meraba tubuhku, disusul remasan halus di dadaku. Aku tahu itu Rocky, aku tidak menolak. Aku biarkan dia main-main sebentar di sana. Rocky makin berani, dia angkat badanku dan diduduki di pinggir ranjang. Dia cium aku sekali lagi, terus dia mau buka pakaian tidurku. Aku tahan tangannya, ada sedikit penolakan di kepalaku, tapi badanku kayaknya sudah kebelet ingin mencoba, kayak apa sih nge-sex itu. Akhirnya tanganku lemas, aku biarkan Rocky buka pakaianku, dia juga buka baju dan celananya sendiri. Dia cuma menyisakan celana dalam putihnya. Aku lihat penisnya yang membayang di balik celana dalamnya, tapi aku malu melihati lama-lama, so aku ganti lihat badannya yang lumayan jadi. Mungkin karena olahraganya yang benar-benar rajin. Aku tidak tahu apa aku bisa tahan memuaskan Rocky, soalnya aku tahu sendiri bagaimana staminanya waktu dia main bola. 2×45 menit dia lari, dan dia selalu kuat sampai akhir. Aku tidak terbayang bagaimana aksinya di ranjang, jangan-jangan aku harus menerima kocokannya 2×45 menit. Gila, kalau gitu sih aku bisa pingsan. Waktu aku berhenti memikirkan stamina dia dan aku, aku baru sadar kalau bra-ku sudah dilepasnya. Sekarang dadaku telanjang bulat. Aku malu setengah mati, mana Rocky mulai meremas dadaku lagi, yah pokoknya aku tidak tahu harus bagaimana, aku cuma diam, merem siap menerima apa saja yang bakal dia lakukan. Tiba-tiba remasan itu berhenti, tapi ada sesuatu yang hangat di sekitar dadaku, terus berhenti di putingku. Aku melek sebentar, Rocky asik menjilati putingku sambil sesekali mengisap-ngisap. Aku makin malu, mana ini baru pertama kali aku telanjang di depan cowok, apalagi dia bukan adik atau kakakku. Wah benaran malu deh. Lama-lama aku mulai bisa menikmati bagaimana enaknya permainan lidah Rocky di dadaku, aku mulai berani buka mata sambil melihat bagaimana Rocky menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Tapi tiba-tiba aku dikagetkan sesuatu yang menyentuh selangkanganku. Tepat di bagian vaginaku. Aku tidak sadar mendesah panjang. Rupanya Rocky sudah menelanjangiku bulat-bulat. Kali ini jarinya mengelus-elus vaginaku yang sudah basah sekali. Dia masih terus menjilati putting susuku yang sudah mengeras sebelum akhirnya dia pindah ke selangkanganku. Aku menarik nafas dalam-dalam waktu lidahnya yang basah dan hangat pelan-pelan menyentuh vaginaku naik ke klitoris-ku, dan waktu lidahnya itu menyentuh klitoris-ku, aku tidak sadar mendesah lagi, dan tanganku tidak sengaja menyenggol gelas di meja dekat ranjangku. Lalu “Prang…” gelas akhirnya pecah juga. Rocky berhenti, kayaknya dia mau memberesi pecahan kacanya. Tapi entah kenapa, mungkin karena aku sudah larut dalam nafsu, aku malah pegang tangannya terus aku menggeleng, “Barkan saja, nanti aku beresin. Lanjutin… please…” Sesudah itu aku lihat Rocky nyengir, terus diciumnya bibirku dan dia melanjutkan permainannya di selangkanganku. Rocky benar-benar jago mainkan lidahnya, benar-benar bikin aku merem melek keenakan. Terus di mulai melintir-melintir klitorisku pakai bibirnya. Aku seperti kesetrum tidak tahan, tapi Rocky malah terus-terusan melintir-melintiri “kacang”-ku itu. “Euh… ah… ah… ach… aw…” aku sudah tidak tahu bagaimana aku waktu itu, yang jelas mataku buram, semua serasa mutar-mutar. Badanku lemas dan nafasku seperti orang baru lari marathon. Aku benar benar pusing, terus aku memejamkan mataku, ada lonjakan-lonjakan nikmat di badanku mulai dari selangkanganku, ke pinggul, dada dan akhirnya bikin badanku kejang-kejang tanpa bisa aku kendalikan. Aku coba atur nafasku, dan waktu aku mulai tenang, aku buka mata, Rocky sudah buka celana dalamnya, dan penisnya yang hampir maksimal langsung berdiri di depan mukaku. Dia megangi batang penisnya pakai tangan kanannya, tangan kirinya membelai rambutku. Aku tahu dia mau di-”karoake”-in, ada rasa jijik juga sih, tapi tidak adil dong, dia sudah muasin aku, masa aku tolak keinginannya. So aku buka mulutku, aku jilat sedikit kepala penisnya. Hangat dan bikin aku ketagihan. Aku mulai berani menjilat lagi, terus dan terus. Rocky duduk di ranjang, kedua kakinya dibiarkan terlentang. Aku duduk di ranjang, terus aku bungkuk sedikit, aku pegang batang penisnya yang besarnya lumayan itu pakai tangan kiriku, tangan kananku menahan badanku biar tidak jatuh dan mulutku mulai bekerja. Mula-mula cuma menjilati, terus aku mulai emut kepala penisnya, aku hisap sedikit terus kumasukkan semuanya ke mulutku, ternyata tidak masuk, kepala penisnya sudah menyodok ujung mulutku, tapi masih ada sisa beberapa senti lagi. Aku tidak maksakan, aku gerakkan naik turun sambil aku hisap dan sesekali aku gosok batang penisnya pakai tangan kiriku
Situs Poker Terpecaya
Rocky sepertiya puas juga sama permainanku, dia mrlihati bagaimana aku meng-”karaoke”-in dia sambil sesekali membuka mulut sambil sedikit berdesah. Sekitar 5 menit akhirnya Rocky tidak tahan, dia berdiridan mendorong badanku ke ranjang sampai aku terlentang, dibukanya pahaku agak lebar dandijilatnya sekali lagi vaginaku yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya penisnya yang sudah sampai ke ukuran maksimal. Dia mengarahkan penisnya ke vaginaku, tapi tidak langsung dia masukan, dia gosok-gosokkan kepala penisnya ke bibir vaginaku, baru beberapa detik kemudian dia dorong penisnya ke dalam. Seperti ada sesuatu yang maksa masuk ke dalam vaginaku, menggesek dindingnya yang sudah dibasahi lendir. Vaginaku sudah basah, tetap saja tidak semua penis Rocky yang masuk. Dia tidak memaksa, dia cuma mengocok-ngocok penisnya di situ-situ juga. Aku mulai merem-melek lagi merasakan bagaimana penisnya menggosok-gosok dinding vaginaku, benar-benar nikmat. Waktu aku asik merem-melek, tiba-tiba penis Rocky maksa masuk terus melesak ke dalam vaginaku. “Aw… ah…” vaginaku perih bukan main dan aku teriak menahan sakit. Rocky masih menghentak dua atau tiga kali lagi sebelum akhirnya seluruh penisnya masuk merobek selaput daraku. “Stt… tahan sebentar ya, nanti juga sakitnya hilang.” Rocky membelai rambutku. Di balik senyum nafsunya aku tahu ada rasa iba juga, karena itu aku bertekad menahan rasa sakit itu, aku menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa… aku tidak apa-apa. Terusin saja… ah…”. Rocky mulai menggerakkan pinggangnya naik-turun. Penisnya menggesek-gesek vaginaku, mula-mula lambat terus makin lama makin cepat. Rasa sakit dan perihnya kemudian hilang digantikan rasa nikmat luar biasa setiap kali Rocky menusukkan penisnya dan menarik penisnya. Rocky makin cepat dan makin keras mengocok vaginaku, aku sendiri sudah merem-melek tidak tahan merasakan nikmat yang terus-terusan mengalir dari dalam vaginaku. “Tidak lama lagi…tidak bakalan lama lagi…” Rocky ngomong di balik nafasnya yang sudah tidak karuan sambilterus mengocok vagina aku. “Aku juga… ah… oh… sebentar lagi… ah… aw… juga…” aku ngomong tidak jelas sekali, tapi maksudnya aku mau ngomong kalau aku juga sudah hamper sampai klimaks. Tiba-tiba Rocky mencabut penisnya dari vaginaku, dia tengkurapi aku, aku sendiri sudah lemas tidak tahu Rocky mau apa, tapi secara naluri aku angkat pantatku ke atas, aku tahan pakai lututku dan kubuka pahaku sedikit
Tanganku menahan badanku biar tidak ambruk dan aku siap-siap ditusukdari belakang. Beneran saja Rocky memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang, terus dia kocok lagi vaginaku. Dari belakang kocokan Rocky tidak terlalu keras, tapi makin cepat. Aku sudah sekuat tenaga menahan badanku biar tidak ambruk, dan aku rasakan tangan Rocky meremas-remas dadaku dari belakang, terus jarinya menggosok-gosok puting susuku, bikin aku seperti diserang dari dua arah, depan dan belakang. Rocky kembali mengeluarkan penisnya dari vaginaku, kali ini dimasukkannya ke anusku. Dia benar-benar memaksakan penisnya masuk, tapi tidak semuanya bisa masuk. Rocky sepertinya tidak peduli, dia mengocok anusku seperti mengocok vaginaku, kali ini cuma tangan kirinya yang meremas dadaku, tangan kanannya sibuk main-main di selangkanganku, dia masukkan jari tengahnya ke vaginaku dan jempolnya menggosoki klitorisku. Aku makin merem-melek, anusku dikocok-kocok, klitorisku digosok-gosok, dadaku diremasremas dan putingnya dipelintir-pelintir, terus vaginaku dikocok-kocok juga pakai jari tengahnya. Aku benar-benar tidak kuat lagi, akhirnya aku klimaks, dan aku merasakan Rocky juga sampai klimaks, dari anusku kerasa ada cairan panas muncrat dari penis Rocky. Akhirnya aku ambruk juga, badanku lemas semua. Aku lihat Rocky juga ambruk, dia terlentang di sebelahku. Badannya basah karena keringat terus, kupegang badanku, ternyata aku juga basah keringatan. Benar-benar kenikmatan yang luar biasa.Tidak tahu berapa lama aku ketiduran, waktu akhirnya aku bangun. Aku lihat arloji, sudah jam 2 subuh. Leherku kering, tapi waktu aku mau minum, aku ingat gelas di kamarku sudah pecah gara-gara kesenggol. Aku lihat ke lantai, banyak pecahan kaca, terus aku ambil sapu, aku sapu dulu ke pinggir tembok. Aku turun ke bawah, maksudnya sih mau ambil minum di bawah, aku masih telanjang sih, tapi aku cuek saja. Aku pikir si Alvin pasti masih tidur soalnya dia pasti capai juga olah raga malam bareng Si Sela. Aku turun dan mengambil air dingin di kulkas. Kebetulan villanya Sela lumayan mewah, ada kulkas dan TV. Aku ambil sebotol Aqua, terus sambil jalan aku minum. Aku duduk di sofa, rencananya sih aku cuma mau duduk-duduk sebentar soalnya di kamar panas sekali. Tidak tahu kenapa, tapi aku akhirnya ketiduran dan waktu aku bangun aku kaget setengah mati. Aku lihat Si Alvin dengan santainya turun dari tangga langsung menuju kulkas, kayaknya mau minum juga. Aku bingung harus menutupi badanku pakai apa, tapi aku telat Si Alvin sudah membalik duluan dan dia melongo melihat aku telanjang di depannya. Dia masih melihatiku waktu aku menutupi selangkanganku pakai tangan, tapi aku sadar sekarang dadaku kelihatan, makanya tanganku pindah lagi ke dada, terus pindah lagi ke bawah, aku benar-benar bingung harus bagaimana, aku malu setengah mati. Alvin akhirnya berbalik, “Sorry, aku pikir kamu masih tidur di kamar. Jadi… jadi…” “Tidak apa-apa, ini salahku.” Aku masih mencari-cari sesuatu untuk menutupi badanku yang telanjang polos, waktu akhirnya aku juga sadar kalau Alvin juga telanjang. Sepertinya dia pikir aku masih di kamar sama Si Rocky, makanya dia cuek saja turun ke bawah. Aku pikir sudah terlambat untuk malu, toh Alvin sudah melihatku dari atas sampai ke bawah polos tanpa sehelai benangpun, apalagi aku sudah tidak perawan lagi, so malu apa. Cuek saja lah. “Kamu sudah boleh balik, aku tidak apa-apa.” Aku mengambil remot TV terus menyalakan TV. Aku setel VCD, aku pikir bagus juga aku rileks sebentar sambil nonton TV. Alvin juga sepertinya sudah cuek, dia berbalik tapi tidak lagi melongo melihatiku telanjang, dia duduk sambil ikut nonton TV. Gilanya yang aku setel malah VCD BF. Tapi sudah tanggung, aku tonton saja, peduli amat apa kata Si Alvin, yang penting aku bisa istirahat sambil nonton TV.
Situs Poker Terpecaya
Situs Poker Terpecaya
Labels: ABG, CERITA DEWASA, Internet, Pacar, Perawan, Sedarah, Selingkuh, Tante
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home