Tuesday, December 31, 2019

Seks Antara Dokter Dan Suster


Malam itu sekitar jam 11 lebih, cuaca sangat tidak bersahabat, Sejak jam sebelasan tadi hujan udah turun dengan derasnya disertai angin kencang dan petir.

Di depan pintu kamar periksa itulah ada aku berada, aku menghabiskan waktu dengan membaca buku. aku bernama Dokter Mandra berusia 35 tahun, dalam usia segitu masih tampak ganteng dan gagah. Sudah hampir sepuluh tahun aku bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini, kalau istriku masih muda sekitar berumur 30 tahun dengan 2 anak.  Situs Poker&Casino Indonesia

Kesepian hari udah menjadi temanku sehari-hari apabila aku dapat tugas jadi dokter malam, maka mendengar suara-suara aneh dan cerita-cerita seram lainnya udah ngak membuatku merinding lagi. Istilahnya sudah kebal dengan hal-hal seperti itu.

Sungguh, malam itu menjadi malam panjang bagiku, suasana hujan yg dingin mudah membuai orang menjadi ngantuk. Tetapi aku masih terus membaca buku yg sengaja aku bawa dari rumah.

Tak lama datanglah seorang gadis cantik menghampiriku.

“Permisi, Pak” sapa suster padaku dengan tersenyum manis.s

“Ouuhh.. Suster…! ya ada apa sus malem-malem ke sini” balasku.

“Anu Pak abis jaga malam sih, tapi belum bisa tidur, makannya sekalian mau keliling-keliling dulu” ucap suster tersebut

Aku menjadi bingung sebab ngak tau kalau suster ini kebagian jaga malam juga. Maka aku bertanya,

“Tapi aku kok rasanya baru pernah liat Suster disini ya…?” tanyaku heran

“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai disini, pindahan dari rumah sakit sebelah jawabnya, “jadi sekalian mau kenal sama keadaan disini juga” ucap Suster cantik

“Ooohh… pantesa aja aku baru liat” kataku memecahkan suasana hening

“Emang bapak kira aku siapa ?” tanyanya lagi sambil menjatuhkan pantatnya pada bangku dan duduk di sebelahku.

“Wow, oke juga nih” kata hatiku kegirangan.

“Aku malah kira kamu suster ngesot loh, hahaha” timpalku mencairkan suasana lagi

“Ya ngak lah pak, aku kan suster cantik Hahahaha…” sambung Suster tersebut untuk menghangatkan suasana.  Situs Poker&Casino Indonesia

Malam itu dokter aku merasa beruntung sekali mendapat teman ngobrol seperti suster Hiena, biasanya suster-suster lain paling hanya tersenyum padaku atau sekedar memberi salam basa-basi saja. Maklumlah mereka semua tau kalau aku udah beristri dan punya dua anak.

Di malam itu kami berdua terlibat obrolan ringan, sehingga aku itu tidak lagi mempedulikan buku bacaan dan mengalihkan perhatian kepada suster Hiena yang cantik itu.

Sejak awal pula aku udah terpesona dengan gadis ini. Pria normal mana yg tidak tertarik dengan gadis berkulit putih mulus berwajah kalem seperti itu, di tambah rambut hitamnya dan body nya yang seksi.

Kalau Suster Hiena berusia 24 tahun dan belum menikah. Untuk gadis secantik Hiena sebenarnya ngak begitu susah mendapat pasangan ditambah lagi dengan body nya yg montok dan padat, tentu pasti banyak lelaki yang mau dengannya.

Tapi sejauh ini belum ada pria yg cocok di hati Suster Hiena. Sebagai wanita alim berjilbab dia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Namun malam ini dia gelisah juga melihat ke tampananku.

Seolah-olah aku bisa membaca hati kecilnya, menerawang dari tingkah lakunya yang rilex ketika kami ngobrol dan canda tawa. Tetapi Aku sengaja mendekatkan duduknya ke gadis itu sambil sesekali mencuri pandang ke arah belahan dadanya.

Suasana malam yang dingin membuat nafsuku pun mulai bangkit, apalagi aku udah seminggu ngak ngentot dengan istriku karena dia lagi datang bulan. Semakin lama maka semakin berani aku menggoda suster muda yang alim itu dengan guyonan-guyonan nakal dan obrolan yg menjurus ke porno.

Suster cantik itu sepertinya hanya tersipu-sipu dengan obrolanku yg lumayan jorok itu.

“Terus terang deh Sus, sejak Suster datang kok disini jadinya lebih hanget ya” kataku sambil meletakkan tangan di lutut Hiena dan mengelusnya ke atas sambil menarik rok sedikit demi sedikit.

“Ehh… jangan gitu dong Pak…?!” Hiena protes, tapi kedua tangannya tetap di meja tanpa berusaha menepis tanganku yang mulai kurang ajar.

“Ahh Suster galak deh, masa pegang gini aja ngak boleh, lagian disini kan masih sepi, dingin lagi” kataku makin berani, tapi tanganku makin naik ke atas paha yang mulus itu.

“Pak, nanti aku bisa marah nih, lepasin gak, bapak kan udah punya istri, aku itung sampai tiga” wajah Hiena kelihatannya BT, matanya menatap tajam ke wajahku.

“Jangan marah dong Suster cantik, mendingan kita seneng-seneng aja yuk?” sahutku mencoba mengajaknya damai

Sejenak Hiena diam dan tidak berkata apa-apa ketika aku ucapkan itu, Expresinya pun santai saja ketika tangaku masih terus mengelus paha mulusnya. Tidak ada tanda-tanda penolakan walau wajahnya masih terlihat marah.

“Satu…” suster itu mulai menghitung namun aku makin kurang ajar, dan tanganku makin nakal menggerayangi pahanya  Situs Poker&Casino Indonesia

“dua…!” suaranya makin seriu. 

“Ti…” sebelum dia selesai menghitunganya, maka aku udah lebih dulu mencium bibirnya.

“Mmm… Hmm… !” suster itu berontak dan mendorong-dorongku untuk berusaha lepas dari dekapanku namun tenaganya tentu kalah dari tenaga laki-laki, belum lagi aku sudah mengangkat roknya lebih tinggi. Maka Hiena merasa hembusan angin malam menerpa paha mulusnya yang telah terangkat.

“Aahh… jangan pak… !” Hiena berhasil melepaskan diri dari cumbuanku,  tapi cuma sebentar, karena ruang geraknya terbatas maka bibir mungil itu kembali menjadi santapanku.

Lalu tanganku juga meremas-remas dadanya yang masih tertutup seragam suster dan jilbab lebarnya, Aku dapat merasakan kalau toked suster ini masih alami dan padat, bahwa ini pertanda belum pernah dijamah oleh lelaki lain.

Sementara tanganku satunya tetap mengelus paha indahnya yg menggiurkan. Hiena terus meronta, tapi hanya sia-sia.. sebab pakaian bawahnya semakin terangkat dan jilbab lebar perawat itu nyaris copot.

Lama-lama perlawanan suster Hiena melemah, sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan pertahanannya. Mungkin birahinya bangkit, apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yg masih mengguyur. Ditambah lagi aku sudah seminggu ngak ngentot.

Di tengah ketidak berdayaan nya melawan tenagaku, Hiena semakin pasrah membiarkan tubuhnya dijarah. Tanganku menjelajah semakin dalam, aku belai pahanya hingga menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.

“Kita ke dalam aja biar lebih enak yuk” Ajakku.

“Bapak emang kurang ajar yah, kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin aku !” Hiena masih memperingatkan tingkah laku kurang ajarku.

“Udahlah Suster cantik, kita senang-senang aja malam ini OKE… ? !” ajakku lagi sambil narik lengan suster itu bangkit dari kursi.

Aku mengajaknya ke ruang periksa pasien tempat kami berjaga. Aku suruh dia duduk di atas ranjang lalu aku menjilati memeknya sambil jongkok.

“Hmmm… Sshhh…!” desah Hiena keluar ketika lidahku menelusuri gundukan klistorisnya. Lidahku bergerak liar menjilati seluruh lubang memeknya tanpa ada yang terlewat. Setelah basah semua, aku kenyot lendir vagina itu.

Srruuut… !!! lidahku menyuruput lendir kewanitaan Suster Hiena. dagingnya terasa kenyal sekali bikin aku tambah gemes aja” pikirku dalam hati

“Aahh… Aaahhh… !” tubuh Hiena tersentak-sentak akibat rangsanganku. Maklum aku udah pengalaman merangsang wanita. Jadi aku tau seluk beluknya organ intim wanita yang pas.

Akibatnya Hiena merasakan kedua putingnya semakin mengeras akibat rangsangan yang terus datang sejak tadi tanpa henti. Sambil menjilat klistoris, tanganku juga mengobok-obok tokednya, supaya daerah itu semakin hot ketika sedang terangsang full.

“Aku coba masukin sekarang yah, udah gak tahan nih kataku kepadanya

“Suster Hiena hanya mengangguk.”  Situs Poker&Casino Indonesia

Maka aku langsung menempelkan penisku ke bibir vagina itu. Begitu penisku sudah berhasil masuk, terdengar pula desahan sensualnya yang menikmati penisku menekan semakin dalam.

“Uuhh… sempit banget Sus, masih perawan gak sih ini sus ?” Tanyaku

Hiena tidak menjawab, tetapi dia menjerit kesakitan dan mencengkram kuat ranjang yang kami tiduri itu.

“Weleh-weleh, enak banget sus, legit lagi rasanya” komentarku mengenai lubang vaginanya.

Sebagai jawabannya, Hiena  malah menarik wajahku lalu mencium bibirku yang berarti mengajak cipokan, agaknya dia ngak berniat menjawab pertanyaan itu. 

Sambil cipokan, sambil aku goyangkan juga pinggulku mendorong ke arah lubang memeknya. Yang semakin lama semakin bertenaga menghantam lubang itu. Lumayan juga sih sudah hampir beberapa menit kami berhubungan intim.

Dia mahir juga mengatur frekuensinya agar ngak terlalu cepat kehabisan tenaga. dengan berkata

“Malam masih panjang Pak, jangan buru-buru, biar aku yg gerak sekarang !” kata gadis perawat itu tanpa malu-malu lagi.

Aku tersenyum mendengar permintaan suster itu. Maka akupun bertukar posisi, Aku tiduran telentang dan Hiena di atas menaiki penisku. Bersamaan dengan penis yg terbenam dalam vaginanya. Mataku terpejam menikmati goyangan dari Hiena

“Sssshhh… Ouuhh… Aaahh… Aahh !” aku mendengar suara Hiena mendesah ketika mataku masih tertuput.

Begitu aku buka, Sungguh suster Hiena ini memiliki tubuh yang sempurna, buah dadanya masih bulat dan tidak lonjong yang kebanyakan seperti buah dada wanita yang tidak mengurusnya. Perutnya rata dan bodynya langsing.

“Ayo Sus.. Goyang terus… Terus… Terus…! panduku di saat aku akan mencapai orgasme

Sebab aku tidak tahan lagi, maka aku semprotkan air mani itu ke dalam lubang memeknya. “Croot… Crooot… Crooot..”

“Aduuuh… Apa itu pak ?” ucap Hiena

“Itu bapak barusan keluarin air maninya sayang” ucapku mesra

“Yaaahh… padahalkan air maninya pengen aku letakkan di muka, kata orang sih biar tambah awet pak, makanya aku tadi menyesal. Lagian bapak ngak kasih kabar sih” ucap Hiena

“Waduh… kalau begitu udah terlanjur sayang, Ya udah kapan-kapan kalau kita main lagi, nanti bapak kasih ke wajah kamu ya” ucapku kembali tersenyum

Walau kewalahan seperti ini, tidak ada dari raut wajah Hiena yang menyesal. Berarti dapat diartikan Suster cantik ini sangat menyukai permainan seks ku yang mantap….!!!

Setiap kali kami ada jadwal piket bersama, kami selalu berhubungan badan. Aku juga bermaksud menjadikan Suster Hiena yang berjilbab ini sebagai istri kedua, oleh sebab itu aku sering tidak memakai kondom. Karena aku ingin dia sampai hamil, hingga terpaksa mau menikah denganku sebagai istri keduanya.
 Situs Poker&Casino Indonesia

Labels: , , , , , , ,

Sex Dengan Ayam Kampus Yang Hyper Sex


Jessi adalah sosok wanita cantik dalam fakultasku, dia terkenal sangat seksi sekali dalam berpakaian, Selain cantik Jessi mempunyai tubuh yang sangat Bohay, dimana tingginya sekitar 168cm, dengan berat badan 60kg membuat tubuhnya terlihat sangat seksi. Ditambah dengan payudaranya yang cukup besar sekitar 36 dan rambutnya yang agak kemerahan mebnghiasi penampilannya. Jessi juga terkenal sangat diidam-idamkan cowok-cowok se fakultasku karena selain cantik dia juga sangat pintar. Tanpa disadari semua orang kalau sebenarnya Jessi itu adalah wanita yang bisa terbilang Haus dengan Sex, tapi dia berhasil menutupinya ketika dikampus.   Situs Poker &Casino Terpecaya

Namaku sendiri adalah Morgan, cowok yang juga bisa dibilang coll dikampus. Aku mempunyai kebiasaan yang sangat buruk, sering dugem, mabok-mabokan, bahkan sering juga bermain wanita sampai akhirnya aku mengetahui siapa Jessi yang sebenarnya. Aku berniat mendapatkan Jessi hanya untuk sekedar menikmati tubuhnya. Sampai suatu ketika malamnya aku dugem dna aku juga mabok tapi gak terlalu parah, sedangkan paginya aku ada mata kuliah yang wajib aku ikuti dan dosennya kali ini sangat killer sekali, sekali saja tidak datang langsung diberi nilai E.

Jam beker yang sudah aku setel setiap harinya pun tak bisa membangunkanaku pagi-pagi, sampai akhirnya aku tersadar jam menunjukan kalau aku sudah terlambat, aku langsung mandi dan berpakaian seadanya dan langsung berangkat menuju kampus. Karena kelasku yang ada dilantai 8 aku harus semakin lama menunggu dengan naik lift. Dengan buru-buru dari lantai satu aku lagsung masuk dan langsung menutup pintu lift. Sampai di lantai tiga tiba-tiba lift berhenti dan ketika pintu lift terbuka nampaklah seorang wanita yang sangat seksi sekali. Nampak wanita itu menggunakan baju merah yang sangat ketat sekali, payudaranya sangat besar sekali tampak dari bajunya yang kancing atasnya entah sengaja atau tidak terbuka. Dihiasi dengan rok mini yang tingginya jauh dari lutut, aku memandang wanita itu dari bawah sampai keatas dan “Woooowww…sejenak aku menelan ludah ketika melihatnya” dan sampai aku melihat wajahnya, ternyata wanita itu adalah Jessi.

Didalam lift yang hanya ada aku dan Jessi, membuat birahiku meningkat melihat tubuhn montok Jessi. Kemudian aku mengajaknya ngobrol untuk mengalihkan birahi tadi. Kamipun ngobrol sana sini danaku langsung saja tanpa melewatkan kesempatan itu aku minta nomer HP nya dan pin bbm nya, dan tanpa menolak langsung saja Jessi memberikan nomer HP nya dan memberikan pin BB nya. Tiba-tiba pintu lift membuka di lantai 4. Jessi turun sambil menyunggingkan senyumnya kepadaku. Akupun membalas senyumannya. Lewat pintu lift yang sedang menutup aku sempat melihat Jessi masuk ke sebuah ruang studio di lantai 4 tersebut. Ruang tersebut memang tersedia bagi siapa saja mahasiwa yang ingin menggunakannya, AC didalamnya dingin dan pada jam pagi seperti ini biasanya keadaannya kosong. Aku juga sering tidur didalam ruangan itu sehabis makan siang, abisnya sofa disana empuk dan enak sih.

Setelah itu lift pun tertutup dan membawaku ke lantai 6, tempat ruang kuliahku berada. Segera setelah sampai di pintu depan ruang kuliahku seharusnya berada, aku tercengang karena disana tertempel pengumuman singkat yang berbunyi “kuliah Pak Gigih ditunda sampai jam 12. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ttd: Tata Usaha Departemen” Sialan, kataku dalam hati. Jujur saja kalau pulang lagi ke kostan aku malas, karena takut tergoda akan melanjutkan tidur kembali. Bingung ingin melakukan apa selagi menunggu, aku tiba – tiba saja teringat akan Jessi. Bermaksud ingin membunuh waktu dengan ngobrol bersamanya, akupun bergegas turun kelantai 4 sambil berharap kalau Jessi masih ada disana.

Sesampainya di lantai 4 ruang studio, aku tidak tahu apa Jessi masih ada didalam atau tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan ditutupi tirai. Akupun membuka pintu, lalu masuk kedalamnya. Ternyata disana ada Jessi yang sedang duduk disalah satu sofa didepan meja ketik menoleh ke arahku, tersenyum dan bertanya “Hai Morgan, ngga jadi kuliah?” “Kuliahnya diundur” jawabku singkat. Iapun kembali asyik mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Aku memandang berkeliling, ternyata ruangan studio selebar 6X3 meter itu kosong, hanya ada suaraku, suara Jessi, dan suara AC yang bekerja. Secara tidak sadar aku mengunci pintu, mungkin karena ingin berduaan aja dengan Jessi. Maklum, namanya juga cowok.  Situs Poker &Casino Terpecaya

Penasaran, aku segera mendekati Jessi. “Hi Jessi, lagi ngapain sendirian disini?” “Oh, ini lagi ngerjain tugas. Abis dihimpunan rame banget sih ,jadi aku ga bisa konsentrasi.” “Eh, kebetulan ada Morgan, udah pernah ngambil kuliah ini kan?” Tanya Jessi sambil memperlihatkan tugas di layar laptopnya. Aku mengangguk singkat. “Bisa ajarin Jessi ngga caranya, Jessi dari tadi gak ketemu cara ngerjainnya nih?” pinta Jessi. Akupun segera mengambil tempat duduk disebelahnya, sambil mengajarinya cara pengerjaan tugas tersebut. Daripada aku bengong, pikirku. Mulanya saat kuajari ia belum terlalu mengerti, namun setelah beberapa lama ia segera paham dan tak lama berselang tugasnya pun telah selesai.

“Wah, selesai juga. Ternyata gak begitu susah ya. Makasih banget ya Morgan, udah ngerepotin kamu.” Kata Jessi ramah. Iapun menutup laptop Toshibanya dan mengemasnya. “Apa sih yang ngga buat cewe tercantik di jurusan ini” kataku sekedar iseng menggoda. Jessi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba – tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku. Aku yang refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yang kutekuni selama ini pun dapat menghindar, dan secara tidak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan serta pahanya mendarat menduduki pahaku yang masih duduk. Secara tidak sengaja tangan kanannya yang tadinya ingin menggelitikiku menyentuh kemaluanku. Spontan, adik kecilku pun bangun. “Iih, Morgan kok itunya tegang sih?” kata Jessi sambil membenarkan posisi tangannya. “Sori ya” kataku lirih. Kami pun jadi salah tingkah, selama beberapa saat kami hanya saling bertatapan mata sambil ia tetap duduk di pangkuanku.

Melihat mukanya yang cantik, bibirnya yang dipoles lip gloss berwarna pink, serta matanya yang bulat indah membuatku benar-benar menyadari kecantikannya. Ia pun hanya terus menatap dan tersenyum kearahku. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba kami sudah saling berciuman mulut. Ternyata ia seorang pencium yang hebat, aku yang sudah berpengalamanpun dibuatnya kewalahan. Harum tubuhnya makin membuatku horny dan membuatku ingin menyetubuhinya.

Seolah mengetahui keinginanku, Jessi pun merubah posisi duduknya sehingga ia duduk di atas pahaku dengan posisi berhadapan, daerah Memeknya yang masih ditutupi oleh celana jenas menekan penisku yang juga masih berada didalam celanaku dengan nikmatnya. Bagian dadanya pun seakan menantang untuk dicium, hanya berjarak 10 cm dari wajahku. Kami berciuman kembali sambil tanganku melingkar kepunggungnya dan memeluknya erat sekali sehingga tonjolan dibalik kaos ketatnya menekan dadaku yang bidang. “mmhh.. mmmhh..” hanya suara itu yang dapat keluar dari bibir kami yang saling beradu.
Puas berciuman, akupun mengangkat tubuh Jessi sampai ia berdiri dan menekankan tubuhnya ke dinding yang ada dibelakangnya. Akupun menciumi bibir dan lehernya, sambil meremas-remas gundukan payudaranya yang terasa padat, hangat, serta memenuhi tanganku. “Aaah, Morgan…” Erangannya yang manja makin membuatku bergairah. Kubuka kaos serta branya sehingga Jessi pun sekarang telanjang dada. Akupun terbelalak melihat kecantikan payudaranya. Besar, putih, harum, serta putingnya yang berwarna pink itu terlihat sedikit menegang. “Morgan…” katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. Akupun tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu. Tangankupun meremas, menjilat, dan mencium kedua belah payudaranya. Kadang bibirku mengulum putting payudaranya. Kadang bongkahan payudaranya kumasukkan sebesar mungkin kedalam mulutku seolah aku ingin menelannya, dan itu membuat badan Jessi menggelinjang. “Aaahh… SShhh…” aku mendongak keatas dan melihat Jessi sedang menutup matanya sambil bibirnya mengeluarkan erangan menikmati permainan bibirku di payudaranya. Seksi sekali dia saat itu. Putingnya makin mengeras menandakan ia semakin bernafsu akan “pekerjaanku” di dadanya.

Puas menyusu, akupun menurunkan ciumanku kearah pusarnya yang ternyata ditindik itu. Lalu ciumanku makin mengalir turun ke arah selangkangannya. Akupun membuka jeansnya, terlihatlah celana dalamnya yang hitam semi transparan itu, namun itu tak cukup untuk menyembunyikan gundukan Memeknya yang begitu gemuk dari pandanganku. Akupun mendekatkan hidungku ke arah Memeknya, tercium wangi khas yang sangat harum. Ternyata Jessi sangat pintar dalam menjaga bagian kewanitaannya itu. Sungguh beruntung diriku dapat merasakan miliknya Jessi.

Akupun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Basah. Ternyata Jessi memang sudah horny karena servisku. Jujur saja aku merasa deg-degan karena selama ini aku belum pernah melakukan seks dengan kedelapan mantan pacarku, paling hanya sampai taraf oral seks. Jadi ini boleh dibilang pengalaman perMorganku. Dengan ragu-ragu akupun menjilati celana dalamnya yang basah tersebut. “Mmhhh… Ooggghh…” Jessi mengerang menikmati jilatanku. Ternyata rasa cairan kewanitaan Jessi gurih, sedikit asin namun enak menurutku. Setelah beberapa lama menjilati, ternyata cairan kewanitaannya makin banyak meleleh.  Situs Poker &Casino Terpecaya

“Buka aja celana dalamku” kata Jessi. Mendengar restu tersebut akupun menurunkan celana dalamnya sehingga sekarang Jessi benar-benar bugil, sedangkan aku masih berpakaian lengkap. Benar-benar pemandangan yang indah. Memeknya terpampang jelas di depan mataku, berwarna pink kecoklatan dengan bibirnya yang masih rapat. Bentuknya pun indah sekali dengan bulunya yang telah dicukur habis secara rapi. Bagai orang kelaparan, akupun segera melahap Memeknya, menjilati bibir Memeknya sambil sesekali menusukkan jari tengah dan jari telunjukku ke dalamnya. Berhasil..! Aku menemukan G-Spotnya dan terus memainkannya. setelah itu Jessi terus menggelinjang, badannya mulai berkeringat seakan tidak menghiraukan dinginnya AC di ruangan ini. “Emmh, please don’t stop” kata Jessi dengan mata terpejam. “OOuucchh…” Rintih Jessi di telingaku sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya.

“Aaasshhh…Ahhh”, balasku merasakan nikmatnya Memek Jessi yang makin basah. Sambil terus meremas dada besarnya yang mulus, adegan menjilat itu berlangsung selama beberapa menit. Tangannya terus mendorong kepalaku, seolah menginginkanku untuk menjilati Memeknya secara lebih intens. Pahanya yang putih pun tak hentinya menekan kepalaku. Tak lama kemudian, “Uuuhhh.. Jessi mau ke… lu… ar…” seiring erangannya Memeknya pun tiba-tiba membanjiri mulutku mengeluarkan cairan deras yang lebih kental dari sebelumnya, namun terasa lebih gurih dan hangat. Akupun tidak menyia-nyiakannya dan langsung meminumnya sampai habis. “Slruuppp…” suaranya terdengar nyaring di ruangan tersebut. Nafas Jessi terdengar terengah-engah, ia menggigit bibirnya sendiri sambil seluruh tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Setelah tubuhnya berhenti bergetar dan jepitan pahanya mulai melemah akupun berdiri dan mencium bibirnya, sehingga ia merasakan cairan cintanya sendiri.

“EeeeMmhh, Morgan… makasih ya kamu udah bikin Jessi keluar.” “kamu malah belum buka baju sama sekali, curang” kata Jessi. “Gantian sini.” Setelah berkata lalu Jessi mendorong tubuhku sehingga aku duduk diatas sofa. Iapun berjongkok serta melepaskan celana jeans serta celana dalamku. Iapun kaget melihat batang penisku yang berukuran cukup “wah.” Panjangnya sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm. kepalanya yang seperti topi baja berwarna merah tersentuh oleh jemari Jessi yang lentik. “Morgan, punya kamu gede banget…” setelah berkata maka Jessi langsung mengulum kepala penisku. Rasanya sungguh nikmat sekali. “mmh Jessi kamu nikmat banget…” kataku. Iapun menjelajahi seluruh penjuru penisku dengan bibir dan lidahnya, mulanya lidahnya berjalan menyusuri urat dibawah penisku, lalu bibirnya yang sexy mengulum buah zakarku. “aah… uuhh… ” hanya itu yang dapat kuucapkan. Lalu iapun kembali ke ujung penisku dan berusaha memasukkan penisku sepanjang – panjangnya kedalam mulutnya. Akupun mendorong kepalanya dengan kedua belah tangannya sehingga batang penisku hampir 3/4nya tertelan oleh mulutnya sampai ia terlihat hamper tersedak. Sambil membuka bajuku sendiri aku mengulangi mendorong kepalanya hingga ia seperti menelan penisku sebanyak 7-8 kali.

Puas dengan itu ia pun berdiri dan duduk membelakangiku, tangannya membimbing penisku memasuki liang kemaluannya. “Morgan sayang, aku masukin ya..” kata Jessi bergairah. Lalu iapun menduduki penisku, mulanya hanya masuk 3/4nya namun lama-lama seluruh batang penisku terbenam ke dalam liang Memeknya. Aah, jadi ini yang mereka katakana kenikmatan bercinta, rasanya memang enak sekali pikirku. Iapun terus menaik-turunkan Memeknya sambil kedua tangannya bertumpu pada dadaku yang bidang. “Pak.. pak… pak.. sruut.. srutt..” bunyi paha kami yang saling beradu ditambah dengan cairan kewanitaannya yang terus mengalir makin menambah sexy suasana itu. Sesekali aku menarik tubuhnya kebelakang, sekedar mencoba untuk menciumi lehernya yang jenjang itu. Lehernya pun menjadi memerah di beberapa tempat terkena cupanganku.

“Jessi, ganti posisi dong” kataku. Lalu Jessi berdiri dan segera kuposisikan dirinya untuk menungging serta tangannya bertumpu pada meja. Dari posisi ini terlihat liang Memeknya yang memerah tampak semakin menggairahkan. Akupun segera memasukkan penisku dari belakang. “aahh, pelan – pelan sayang” kata Jessi. Akupun menggenjot tubuhnya sampai payudaranya berguncang – guncang dengan indahnya.  Situs Poker &Casino Terpecaya

“Aaahhkk…Morgan…Ooucchhhkgg..Ermmmhhh” suara Jessi yang mengerang terus, ditambah dengan cairannya yang makin banjir membuatku semakin tidak berdaya menahan pertahanan penisku. “Ooohh…yeahh ! fuck me like that…uuhh…i’m your bitch now !” erang Jessi liar.

“Aduhh.. aahh.. gila Jessi.. enak banget!” ceracauku sambil merem-melek. “Oohh.. terus Morgan.. kocok terus” Jessi terus mendesah dan meremas-remas dadanya sendiri, wajahnya sudah memerah saking terangsangnya. “Yak.. dikit lagi.. aahh.. Morgan.. udah mau” Jessi mempercepat iramanya karena merasa sudah hampir klimaks. “Jessi.. Aku juga.. mau keluar.. eerrhh” geramku dengan mempercepat gerakan.

“Enak nggak Morgan?” tanyanya lirih kepadaku sambil memalingkan kepalanya kebelakang untuk menatap mataku. “Gila.. enak banget Jessi.. terusin sayang, yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah payudaranya untuk meremas – remasnya. Sesekali tanganku memutar arah ke bagian belakang untuk meremas pantatnya yang lembut.

“uuhh.. sshh.. Jessi, aku udah ga tahan nih. Keluarin dimana?” tanyaku. “uuhhh.. mmh.. ssshh.. Keluarin didalam aja ya, kita barengan” kata Jessi. Makin lama goyangan penisku makin dalam dan makin cepat.. “Masukin yang dalem dooo…ngg…”, pintanya. Akupun menambah kedalaman tusukan penisku, sampai pada beberapa saat kemudian. “aahh… Morgan.. kita keluarin sekarang…” Jessi berkata sambil tiba – tiba cekikan Memeknya pada penisku terasa sangat kuat dan nikmat. Iapun keluar sambil tubuhnya bergetar. Akupun tak mampu membendung sperma pada penisku dan akhirnya kutembakkan beberapa kali ke dalam liang Memeknya. Rasa hangat memenuhi penisku, dan disaat bersamaan akupun memeluk Jessi dengan eratnya dari belakang.

Setelah beberapa lama tubuh kami yang bercucuran keringat menyatu, akhirnya akupun mengeluarkan penisku dari dalam Memeknya. Aku menyodorkan penisku ke wajah Jessi dan ia segera mengulum serta menelan habis sperma yang masih berceceran di batang penisku. Aku menyandarkan tubuhku pada dinding ruang studio dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya.

“Jessi.. mau keluar nih..” kataku lirih sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan hisapan Jessi. “Bentar, tahan dulu Morgan..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok ngga dilanjutin?” tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, Jessi mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan kedua payudaranya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gundukan kembar itu membuatku terkesiap menahan napas.

Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya. Penisku serasa diurut dengan sangat nikmatnya. Terasa kurang licin, Jessi pun melumuri payudaranya dengan liurnya sendiri. “Gila Jessi, kamu ternyata liar banget..” Jessi hanya menjawab dengan sebuah senyuman nakal.

Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Morgan?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. Bukan enak lagi.. Tapi enak banget Sayang.. Terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah mulutnya, dan ia langsung mengulum jariku dengan penuh nafsu. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan.

Tak lama kemudian, “aah… Jessi aku mau keluar lagi…” setelah berkata begitu akupun menyemprotkan beberapa tetes spermaku kedalam mulutnya yang langsung ditelan habis oleh Jessi. Iapun lalu menciumku sehingga aku merasakan spermaku sendiri. Situs Poker &Casino Terpecaya

Setelah selesai, kami pun berpakaian lagi. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu akupun pulang setelah mengantarkan Jessi ke rumahnya menggunakan mobilku. Dialam mobil ia berkata bahwa ia sangat puas setelah bercinta denganku serta menginginkan untuk mengulanginya kapan – kapan. Akupun segera menyanggupi dan mencium mesra bibirnya.

Labels: , , , , , , ,

Monday, December 30, 2019

Ingin Rasanya Aku Menghamili Ibu Guruku Yang Seksi


Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri sebelum berbagi cerita sexs dengan para pembaca, Namaku Rayzel, cerita mesumku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMU. Aku adalah salah satu siswa dari sekolah salah satu SMA favorit dikota B, saat itu setiap hari selasa dan kamis aku ada les private di rumah guru Kimiaku. Kebetulan guru ini adalah seorang wanita yang umurnya masih muda dan cantik sekali.  Situs Poker &Casino Terpecaya

Bisa dibilang guru kimia-ku ini adalah flower of the school bagi para murid maupun para guru. Pada saat itu dia masih berusia 26 tahun, oh iya nama guru kimia-ku itu adalah Bu Marlina dan Bu Marlina ini sudah menikah. Beliau guru yang sangat pintar, sexy, putih mulus dan cantik. Kebetulan saat itu pada hari selasa adalah hari libur nasional, jam les yang semula sore dipindah menjadi pagi, yaitu jam 09.00.
Tibalah hari selasa waktunya aku les private. Pada hari itu aku bergegas berangkat kerumah Bu Marlina pada pukul 07.45. Singkat cerita sekitar pukul 08.45 tibalah aku dirumah Bu Marlina. Sesampai disana, aku langsung saja mengetuk pintu rumah beliau dan tidak lama beliau membukan pintu rumahnya. Setealah terbuka terlihatlah sesosok guru yang cantik dan sexy sekali berada dihadapanku, so amazing Man.
Pada pagi itu Bu Marlina memngenakan dress berwarna putih yang agak transparan, aku tidak tahu apa itu menjadi kebiasaan atau segaja dia memakai Dress tipis seperti itu. Dengan Dress tipis itu, terlihat jelas BH dan Celana Dalamnya yang berwarna merah merona itu. Beuhhh, bikin iman ane goyang aja nih Bu Marlina, ucapku dalam hati. Saat itu kebetulan sekali suasana rumahnya sepi, mungkin saja suaminya sedang kerja.
Sepengetahuanku suami Bu Marlina bekerja salah satu perusahaan swasta, jadi walaupun hari itu adalah hari libur nasional suami BU Marlina tetaplah bekerja. Next, setelah itu kamipun masuk kedalam rumah dan mulai membahas mata pelajaran. Sepanjang pelajaran, saat itu aku hanya terpana melihat BU Marlina yang pagi itu benar-benar terlihat menggemaskan.
Secara terus menerus aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari bawah sampai atas. Saat itu yang sangat membuatku tertarik adalah bentuk payudara-nya terlihat kencang dan montok. Karena Dress bagian atas yang dikenakanya agak longgar, secara otomatis terlihatlah belahan payudara-nya ketika sedang membungku ketika menjelaskan pelajaran padaku.
Aku perkirakan kira-kira ukuran BH-nya yaitu 34 B, cukup mantapkan para pembaca. Saking asiknya aku memandangi buah dada beliau, tidak sadar ternyata Bu Marlina menyadari kalau aku sedang memandangi Buah dada-nya, dan,
“ Rayzel, kamu lagi lihatin apa hayouwww ??? ”, tegur Bu Marlina kepadaku.
Buyarlah lamunanku pada keindahan saat memandangin Buah dada BU Marlina,
“ E… E… enggak li… lihat apa-apa kog Bu ”, jawabku sekenanya dengan nada bicara terbata-bata.
“ Udah kamu ngaku aja deh Zel, kamu dari tadi lihatin ini ibu kan ??? ”, ucapnya sembari memegang kedua payudara-nya.
Lalu aku-pun menjawab dengan rasa malu,
“ I… iya Bu, Habis Bu Marlina hari ini sexy banget sih ”, ucapku gugp tapi agak berani.
“ Nah gitu dong, jadi cowok harus gentle, kamu mau lihat payudara Ibu ini ??? ”, ucapnya frontal.
“ Wah… Ibu ini ada-ada aja deh, tapi kalau ibu mengijinkan saya mau sekali Bu, hhe… ”, ucapku dengan nada bicara nakal.
Setelah percakapan itu, tidak kusangka BU Marlina secara Live melepas Dress-nya dan dia kini hanya memakai memakai CD dan BH saja. Saat itu aku merasa seakan bermimpi, saat itu aku hanya terpaku dengan apa yang aku lihat di depan mataku, lalu,  Situs Poker &Casino Terpecaya
“ Heh… kok kamu malah diem aja sih Zel, cepetan kesini !!! Come to mama baby ??? ”, ucap Bu Marlina dengan nada nakal.
Karena ini adalah rejeki nomplok, akupun langsung menghampirinya dan aku duduk disebelahnya. Saat itu juga Bu Marlina langsung meraih tanganku dan meletakkan tanganku di payudara-nya yang kenyal dan montok itu. Beuhhh… mimpi apa semalam aku ini, ucapku dalam hati. Lalu,
“ Zel hari ini les private-nya diganti dengan Sex private aja yah, sekarang kamu remas payudara Ibu… ”, ucap Bu Marlina nakal.
“ Iya Bu, hari ini akan menjadi les yang mengesankan bagi ibu dan aku ”, ucapku.
Kemudian aku-pun langsung meremas-remas payudara Bu Marlina, dan tidak lupa ula aku menjilati putingnya., 
“ Ughhh… Ssss… Aghhh… nikmat sekali jilatanmu Zel, Aghhh…”, ucap Bu Marlina sembari mendesah nikmat.
Saat itu aku hanya aku tidak menjawabnya, akupun berganti mencumbu bibir merah Bu Marlina dengan lembut. Ciumanku itu disambut dengan cepatnya oelh Bu Marlina. Saat menkmati bibir Bu Marlina, tidak lupa aku memsukan tanganku ke dalam CD-nya. Mulailah jariku bergerilia, aku mulai memasukkan jari tengahku kedalam Vagina-nya. Setelah beberapa saat aku memainkan jariku, mulai terasa basah Vagina-nya.
Hal itu membuatku nafsuku mulai tidak terkendali, kulepas jariku dari Vagina-nya lalau, aku mulai melepas CD-nya dan langsung aku jilati Vagina-nya lebam dan putih terawat itu. Dengan liarnya aku menjilati Clitoris-nya, setelah kurang lebih 10 menit aku menjilatiVagina-nya, Bu Marlina masih belum orgasme juga. Nampaknya Bu Marlina ini tipe cewek yang kuat dalam hubungan sex.
Hal itu membuatku semakin tertantang, maka aku lanjutkan jilat-jilatan mautku pada Vagina-nya. Tidak lama setelah itu nampaknya Bu Marlina mulai tidak tahan lagi, dan dia meminta aku untuk membenamkan Penisku kedalam Vagina-nya,
“ Ughhh… Ssss… Aghhh…. Zel… cepetan masukin kejantana kamu Zel… Oughhh…”, ucapnya mulai tak terkendali.
Mendengar hal itu aku langsung melepas baju, celana, dan celana dalamku sehingga aku gini telanjang bulat, dan sekarang kami berdua sama-sama bugil. Bu Marlina tampaknya kaget ketika melihatukuran Penis-ku yang besar. ukuran Penis-ku, yaitu panjang 18 cm dan berdiameter 5 cm. Saat itu aku langsung mengambil posisi didepan Vagina-nya, lalau aku masukan Penis-ku dengan perlahan ke Vagina-nya,
“ Blessssssssss…”,
Ternyata yang masuk baru kepala Penis-ku saja. Secara konstan aku maju mundurkan keantanku, dan,
“ Aghhhhhhhhhhh….”,
Kali ini telah terbenam sepenuhnya penis-ku kedalam liang Vagina Bu Marlina yang nikmat itu,
“ Aow… Aghhhhhhhhhh… ”, desah Bu Marlina sangat keras.
Nampaknya dia agak merasa kesakitan, untung saja rumahnya agak jauh dari rumah tetangga sekitar, jadi suasana tetap aman. Saat itu aku tidak langsung menggenjot Vagina Bu Marlina, aku mendiamkan sejenak, Penis-ku di didalam liang Vagina Bu Marlina. Sementara itu aku sesekali aku mencumbu bibir seksinya, dan,
“ Ibu udah Siap belum ??? ”, tanyaku.  Situs Poker &Casino Terpecaya
“ Udah Zel, hari ini puasin ibu ya Zel ”, jawabnya.
Saat itu juga aku langsung menggenjot Vagina-nya sambil aku remas-remas payudara besarnya. Bu Marlina hanya merem melek sambil menggigit bibir bawahnya. Nampaknya dia sangat menikmatinya, aku genjot dengan tempo cepat. Aku genjot vagina Bu Marlina dengan posisi itu selama 15 menit.
“ Zel… Sssss… ibu mau keluar nich… Aghhh… ”, ucap Bu Marlina.
Mendengar ucapanya aku semakin mempercepat genjotanku dan tidak llama kemudian,
“ Serrrr… Serrrr… Serrrr… ”,
Terasa cairan hangat membanjiri penis-ku didalam liang vagina Bu Marlina, hal itu menandakan Bu Marlina telah mendapatkan orgasme pertamanya. Terasa sangat hangat sekali Penisku di dalam Vagina-nya. Masih dengan penis yang terbenam didalam vahina, aku menghentikan genjotankau sejenak, aku sengaja memberi dia waktu untuk istirahat sejenak,
“ Gimana Bu, dilanjut nggak ??? ”, tanyaku.
“ Lanjut dong Honey, ibu masih belum puas nich, ayo lanjut lagi”, jawabnya.
“ okey deh Bu, tapi sekarang ibu gantian yang diatas yah ”, pintaku.
“ Baiklah, sekarang ibu yang akan beraksi dan memuaskan kamu ”, jawabnya.
Sat itu juga aku langsung telentang dilantai dan Bu Marlina mulai naik diatas tubuhku gini kami bercinta dengan gaya WOT ( women on top). Bu Marlina-pun langsung mem egang Penisku dan langsung memasukkanya kedalam Vagina-nya itu. Bu Marlina langsung beraksi, dia menaik turunkan pantatnya dengan lincahnya. Sementara Bu Marlina berada diatas, aku-pun tidak tinggal diam saja.
Aku mengimbangi permainan Bu Marlina dengan meremas payudara-nya dan terkadang Bu Marlina mecumbu bibirku. kali ini durasi permainan kami agak lama, yaitu 20 menit dengan gaya sexs WOT itu. Tiba-tiba, 
“ Serrrr… Serrrr… Serrrr… ”,
Bu Marlina mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, padahal aku masih belum orgasme sama sekali. Karena belum mendapatkan klimaksku, kini aku meminta Bu Marlina berganti posisi dengan gaya sex Doggie Style,
“ Sekarang ibu nungging yah ”, ucapku.  Situs Poker &Casino Terpecaya
“ Iya sayang ”, jawabnya singkat.
Sungguh luar biasa, guruku ini, dalam posisi ini dia terlihat sangat sexy sekali, ucapku dalam hati ketika melihat tubuhnya dari belakang. Lalu dari belakang, jelas terlihat Vagina-nya yang merah merekah dan bekas lendir kawinya sendiri. Saat itu aku langsung membenamkan Penisku dari belakang dan langsung aku genjot Vagina-nya sambil meremas-remas payudara-nya dari belakang,
“ Aghhh… Ooughhh.. Ssss…”, desahku.
“ Oughhh… Shit… Aghhh… lebih cepat sayang… lebih cepat lagi… Aghhhh… ”, ucapnya.
Lalu akupun menggenjot guruku yang sexy ini dengan penuh birahi. 20 menit kami bermain diposisi tersebut, sementara Bu Marlina sudah orgasme sebanyak 3 kali selama menit itu. tiba-tiba ada yang mendesak keluar dari Penisku,
“ Zel… ibu mau keluar lagi… Aghhh… ”,ucap Bu Marlina.
“ Tahan dulu Bu… Rayzel juga mau keluar nih, kita keluarin barengan yah ”, pintaku.
Lalu akupun menggenjot lebih cepat lagi dan,
“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,
Akhirnya kami orgasme bersamaan, dan air maniku tersembur memenuhi Vagina-nya. Setelah keluar semua, aku-pun cabut Penisku. Aku melihat ada sperma yang mengalir dari Vagina-nya karena saking banyaknya air mani yang aku keluarkan. Tidak terasa kami bercinta selama 1 jam lebh. Sejenak kami istirahat dan berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu ternyata menurut Bu Marlina, suaminya tidak bisa memuaskannya seperti saat berhubungan sexs denganku.
Aku senang sekali mendengarnya.
“ Aku bisa memuaskan ibu kapan saja disaat ibu mau ”, kataku.
“ Wah… kamu memang murid kesayangn ibu Zel, terima kasih ya Zel… Emuaach… ”, jawab Bu Marlina sambil memeluk dan mencium bibirku.
Singkat cerita, kira-kira kami beristrahat selama 30 menit, kamipun berhubungan sexs lagi. kali ini kami bermain dikamar Bu Marlina sendiri. kami bermain selama 1 jam dan selama itu Bu Marlina sudah orgasme sebanyak 6 kali dan aku sebanyak 2 kali. Saat itu kami sangat menikmati permainan itu. Setelah berhubungan sex kamipun merasa lelah dan kami berdua tertidur pulas dikamaU Marlina.
Tidak terasa setelah terbangun jam menunjukna pukul 15.00 sore. Kemudian setelah itu aku bergegas mengenakan pakainku dan aku berpamitan pulang, karena 1 jam lagi suaminya akan pulang. Sejak saat itu kami sering berhubungan sex jika ada kesempatan. Terkadang dirumahnya saat tidak ada suaminya, disekolah saat semua siswa dan guru pulang, atau kami menyewa hotel untuk sekedar berhungan sex.
tiba-tiba 2 bulan kemudian Bu Marlina memberitahuku kalau dia sedang mengandung dari hasil percintaan kami. Aku terkejut sekali mendengarnya, aku takut jika sampai ketahuan orang lain jika itu adalah anakku. Namun Bu Marlina sangatlah cerdas, dia berkata padaku,

“ Udah kamu nggak usah takut, ibu akan bilang pada suami ibu kalau ini adalah anaknya. Waktu itu setelah berhubungan sex denganmu, malam harinya ibu juga berhubungan sex dengan suami ibu untuk menghilangkan kecurigaan, jadi aman deh ”, ucap Bu Marlina membuatku tenang.
Tampaknya Bu Marlina tahu kalau dia akan hamil, makanya dia bercinta dengan suaminya setelah dengan aku. aku mulai tenang sekarang. Selama 3 bulan sejak dia hamil, kami tidak lagi berhubungan sex karena takut mengganggu kesehatan calon bayinya. Ketika menginjak usia kehamilan 5 bulan, kamipun melakukannya lagi, hal ini juga berguna untuk membantu kelancaran persalinannya nanti. Pada kehamilannya kami lebih sering bercinta karena aku sangat menyukai bercinta dengan wanita hamil. Aku sering minta jatah ke Bu Marlina, terkadang Bu Marlina yang meminta, dia bilang karena itu ngidam.
Singaky cerita setelah kelahiran anaknya kami masih sering melakukannya kuramg lebih selama 1 tahun. Kami berhenti melakukan skandal itu ketika Bu Marlina telah pindah keluar kota. Sungguh pengalaman dan hal yang menyenangkan untuku, karena dalam 2 tahun, aku terpuaskan oleh guru yang cantik dan hebat dalam berhubungan sex. Terima kasih Bu Marlina. Semoga kita dapat mengulang momet itu kenbali. Selesai.  Situs Poker &Casino Terpecaya

Labels: , , , , , , ,